Pemkab Tanah Datar Fokuskan Pembukaan Akses dan Normalisasi Sungai

6 hours ago 2

Exhibition Scoopy x Kuromi - Klikpositif

KLIKPOSITIF —  Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus mempercepat pembukaan akses jalan di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan yang terputus akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Meski jalan tersebut merupakan jalan provinsi, jalan itu merupakan akses utama ke beberapa nagari terdampak cukup parah.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra menyampaikan pengerjaan saat ini difokuskan pada pengalihan arus sungai yang menghantam badan jalan serta penimbunan jalur yang rusak menggunakan alat berat.

“Ini penting agar akses cepat terbuka sehingga bantuan bisa lebih mudah disalurkan, serta alat berat bisa masuk ke titik-titik terdampak untuk pemulihan banjir bandang,” ujar Bupati di Nagari Sumpur Kamis, (4/12).

Bupati mengatakan, jalan provinsi di Nagari Sumpur merupakan jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Tanah Datar dengan Kabupaten Solok.

Kondisi terputusnya jalur ini sangat berdampak bagi mobilitas warga, distribusi logistik, hingga akses layanan lainnya.

Kabupaten Tanah Datar masih membutuhkan tambahan alat berat untuk mempercepat pengerjaan perbaikan jalan dan pembersihan material, serta normalisasi sungai.

Data dari Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Tanah Datar, tercatat 14 titik sungai mengalami kerusakan dan dibutuhkan normalisasi dengan memasang tanggul batu beronjong.

Sementara untuk di pembersihan material di rumah warga kata Bupati, telah dilakukan secara manual oleh TNI bersama warga.

“Untuk sisa material di rumah warga, saat ini telah dikerjakan secara manual oleh anggota TNI, relawan, dan masyarakat,” katanya.

Wali Nagari Sumpur, Fernando mengatakan bahwa kawasan Batang Sumpur sangat membutuhkan dukungan dari Pemerintah Provinsi maupun pusat, terutama untuk pemulihan akses jalan provinsi yang terputus dan normalisasi sungai.

Baca Juga

“Di sekitar Batang Sumpur ini banyak sekali lahan pertanian dan permukiman warga. Kami sangat berharap akses segera pulih karena aktivitas masyarakat bergantung pada jalur ini,” ujarnya.

Dia menyebut, berdasarkan data sementara sebanyak 12 rumah dilaporkan hanyut, 13 rumah rusak berat, dan 23 rumah berada di zona merah berisiko tinggi.

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news