Kegiatan Jogja Cling membersihkan Sungai Code di Bendung Mergangsan, Jogja, pada Jumat (5/12/2025). - Harian Jogja - Ariq Fajar Hidayat
Harianjogja.com, JOGJA—Kodim 0734/Kota Yogyakarta bersama Pemkot Jogja menggelar aksi Jogja Cling untuk pembersihan Sungai Code di Bendung Mergangsan sebagai upaya menekan perilaku buang sampah sembarangan yang menjadi persoalan utama sejak bertahun-tahun.
Kegiatan Jogja Cling yang digelar Kodim 0734/Kota Yogyakarta pada Jumat (5/12/2025) pagi menyasar pembersihan Sungai Code di Bendung Mergangsan dengan melibatkan berbagai elemen OPD Pemkot Jogja serta warga setempat.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa pembersihan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ajakan bagi masyarakat untuk lebih peduli lingkungan. Terlebih, titik Sungai Code di Bendung Mergangsan kerap terdapat tumpukan sampah selama bertahun-tahun, yang kini kembali menjadi sorotan dalam upaya penguatan kesadaran warga.
“Fokus kita membersihkan secara manual karena memang sampah tidak terlalu banyak. Harapannya, kegiatan ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Hasto, Jumat (5/12/2025).
Pemkot juga mempersiapkan pengawasan tambahan melalui pemasangan CCTV di titik rawan pembuangan sampah, terutama di kawasan sungai. Hasto menyebut pengawasan yang lebih ketat bisa mendorong perubahan perilaku warga.
“CCTV segera diarahkan ke area sungai ini dan jika lampunya kurang akan ditambah. Pelaku pembuang sampah harus teridentifikasi agar muncul kesadaran. Kita terus membersihkan dengan ikhlas sehingga warga juga enggan membuang sampah liar,” katanya.
Hasto menambahkan bahwa pelibatan warga menjadi langkah penting untuk menjaga kebersihan kawasan sungai. Ia menilai persoalan terbesar selama ini terletak pada perilaku masyarakat, yang menurutnya perlu perubahan nyata untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Masalah utamanya ada pada perilaku. Jogja ini kota budaya, kota pelajar, pendidikannya tinggi, tetapi perilakunya kadang belum mencerminkan predikat itu. Mari kita sejajarkan predikat dengan perilaku,” ucapnya.
Di lapangan, petugas menemukan beragam jenis sampah yang kerap menyulitkan proses pengangkutan. Widadi, petugas kebersihan DLH Kota Jogja, menyebut barang-barang besar masih sering dibuang ke sungai.
“Sampah di sini macam-macam, paling sering pampers. Benda besar seperti kayu, kasur, dan kursi juga masih ada. Padahal sudah ada TRC Mas Jos yang bisa mengangkut sampah seperti itu, tetapi banyak warga yang belum tahu,” kata Widadi.
Ia mengaku kerap membantu warga yang ingin membuang barang besar, namun masih menemukan praktik pembuangan sampah liar.
“Saya sering melihat sendiri ada warga yang membuang sampah ke sungai, tetapi tugas kami hanya membersihkan, bukan menindak,” ujarnya.
Upaya pembersihan Sungai Code ini kembali menegaskan pentingnya perubahan perilaku buang sampah sebagai kunci menjaga lingkungan, sejalan dengan fokus utama kegiatan Jogja Cling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

2 hours ago
2

















































