Harianjogja.com, BANTUL—Kawasan pengelolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) pusat karbonasi di Bawuran ditargetkan dituntaskan pada akhir Januari 2025, sehingga pada Februari 2025 siap beroperasi.
Bupati Bantul terpilih, Abdul Halim Muslih, mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang selama ini ditempuh KSO ITF Bawuran untuk mewujudkan sarana pengolahan sampah dalam rangka merespons persoalan kedaruratan pengelolaan sampah di DIY.
Hal tersebut merupakan hasil pertemuan terbatas antara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dengan Tim KSO ITF Bawuran di ruang kerja Bupati Bantul, Kamis (12/12/2024).
Hadir juga dalam pertemuan itu Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, dan Lurah Bawuran, Kapanewon Pleret, Supardiono.
Dalam pertemuan disepakati bahwa, setelah pembangunan ITF Bawuran selesai paling lambat akhir Januari 2025. Lalu, pada awal bulan Februari 2025 akan dilakukan Commissioning Test dan pada pertengahan Februari 2025 akan dilakukan Grand Launching.
Pembangunan infrastruktur bangunan ITF Bawuran saat ini sudah mencapai 70%, sedangkan untuk mesin insinerator sudah terkirim tiga modul dari total 17 modul.
Mesin ini dibuat oleh CV Surya Agung Enterprise dari Gresik. Proyek pembangunan sarana pengolahan sampah
Dengan teknologi intermediate treatment facility ini sempat terhenti sejak bulan Agustus 2024 karena kendala pendanaan. Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, menyampaikan, saat ini Tim KSO ITF Bawuran sudah mendapatkan investor, dan dijadwalkan pembangunan ITF Bawuran bisa dilanjutkan di bulan Desember 2024 ini.
"Alhamdulillah, saat ini kami sudah mendapatkan investor untuk menyelesaikan pembangunan ITF Bawuran,” tegas Budi, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/12/2024).
Senada dengan hal tersebut, Bupati Bantul terpilih, Abdul Halim Muslih, menyampaikan dengan tegas kepada Tim KSO ITF Bawuran agar tidak ragu-ragu untuk segera menyelesaikan pembangunan ITF Bawuran.
BACA JUGA: TPID DIY Jamin Pastikan Stok dan Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
“Saya pastikan semua perizinan untuk ITF Bawuran ini aman dan lancar. Begitupun dengan pembayaran tipping fee dari pemerintah jelas dan aman. Maka jangan ragu-ragu lagi untuk melanjutkan pembangunan ITF Bawuran. Lanjutkan," katanya.
Bupati Halim menambahkan bahwa ITF Bawuran untuk saat ini masih menjadi solusi yang diharapkan bagi warga Kabupaten Bantul dan Kota Jogja untuk menyelesaikan masalah darurat sampah yang sudah meresahkan warga selama ini.
"Bersama dengan KSO ITF Bawuran, sampah ini akan dikelola dengan skema bisnis, agar supaya pemerintah tidak terus-menerus mengalokasikan dana untuk mensubsidi penanganan sampah,” kata Halim.
Di sisi lain, Lurah Bawuran, Supardiono menyatakan bahwa warga masyarakat di Bawuran berharap ITF Bawuran ini bisa segera beroperasi agar warga bisa segera mendapatkan pekerjaan.
Oleh karena itu pihaknya mendukung sepenuhnya Perumda Aneka Dharma untuk segera mewujudkan ITF Bawuran.
“Kami mendukung Perumda Aneka Dharma untuk membangun ITF Bawuran, karena dialah yang mendapatkan penugasan langsung dari Bupati Bantul. Dan kami menolak pihak lain yang akan membuat usaha yang sama di wilayah kami karena belum tahu seberapa besar manfaatnya untuk masyarakat Kalurahan Bawuran dan Sitimulyo,” tegas Supardiono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News