15 hours ago
5
AGAM, KLIKPOSITIF — Upaya pemulihan pascabencana banjir bandang di Kabupaten Agam terus digencarkan. Tim relawan dari Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Disbuntanhor) Provinsi Sumatera Barat diterjunkan langsung ke Nagari Bayua, Kecamatan Tanjung Raya, untuk membantu warga membersihkan material banjir yang menimbun pemukiman dan fasilitas umum di kawasan tersebut.
Sejak Kamis (4/12/2025) pagi, puluhan relawan Disbuntanhor yang dipimpin langsung Kepala Dinas Afniwirman bergerak menyusuri titik-titik terdampak.
Dengan bermodalkan peralatan sederhana seperti cangkul dan sekop, mereka bergotong royong bersama warga, TNI, dan Polri untuk menyingkirkan lumpur tebal serta tumpukan kayu dan batu yang terbawa arus banjir bandang.
“Kami datang untuk membantu saudara-saudara kita di Bayua. Material banjir ini tidak bisa hilang hanya dengan waktu; perlu tenaga dan kebersamaan untuk memulihkannya,” kata Afniwirman di sela kegiatan pembersihan.
Baca Juga
Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (27/11/2025) lalu menghantam sejumlah kawasan di Kecamatan Tanjung Raya, termasuk Nagari Bayua. Peristiwa itu meninggalkan jejak kerusakan cukup parah. Selain merusak ruas jalan dan saluran air, ratusan rumah warga juga terdampak akibat tingginya volume material yang datang secara tiba-tiba.
Tumpukan lumpur yang mengeras, bongkahan batu, hingga kayu besar yang terseret dari kawasan perbukitan membuat proses pembersihan tidak mudah. Namun, kerja sama berbagai unsur membuat upaya pemulihan berjalan lebih cepat.
Wali Korong Nagari Bayua, Yunan, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan kontribusi tim relawan Disbuntanhor. Ia menyebut bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat yang masih diliputi kelelahan dan trauma pascabencana.
“Atas nama warga, kami mengucapkan terima kasih. Kehadiran relawan membuat kami merasa tidak sendirian menghadapi musibah ini,” kata Yunan.
Ia berharap dukungan serupa terus berlanjut hingga kondisi Nagari Bayua kembali pulih sepenuhnya dan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
Upaya pembersihan ini menjadi bagian dari kolaborasi besar seluruh elemen di Sumatera Barat untuk memastikan pemulihan pascabencana berjalan cepat, terkoordinasi, dan berpihak kepada warga yang terdampak langsung.
