UGM Pertimbangkan Keringanan UKT Mahasiswa Terdampak Bencana

3 hours ago 2

Harianjogja.com, SLEMAN—UGM tengah menyiapkan skema keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Keberlanjutan studi mahasiswa menjadi prioritas kampus, apalagi masa Ujian Akhir Semester (UAS) sudah dekat.

Sekretaris Universitas (SU) UGM, Andi Sandi, menerangkan bahwa kampus masih mendata para mahasiswa yang kampung halamannya terdampak bencana. Andi menyatakan kebijakan untuk memberlakukan keringanan UKT bagi mahasiswa terdampak bencana kemungkinan besar akan ditempuh universitas.

"Kami sampai saat ini masih dalam posisi untuk mendata, tetapi kemungkinan untuk itu [keringanan UKT] ada untuk kami lakukan, dan yang perlu sebenarnya sekarang adalah bagaimana gerak cepat bahwa mahasiswa-mahasiswa kami tetap akan menjalankan studinya," terang Andi, Kamis (4/12/2025).

Saat ini, setiap fakultas di UGM tengah melakukan pendataan mahasiswanya yang terdampak bencana. "Sekarang kami lagi kumpulkan data-datanya, baik dari fakultas. Ini sudah mulai terkumpul dan kami akan lihat nanti tindakan-tindakan mitigasi yang akan dilakukan, mungkin sampai pada tahap penyesuaian UKT," tandasnya.

Andi mengatakan, skema keringanan UKT yang diterapkan kemungkinan akan melihat kondisi masing-masing mahasiswa atau per case. Menurutnya, bentuk keringanan yang diberikan tidak bisa dipukul rata kepada semua mahasiswa.

"Ini kami akan lihat nanti per case, karena tidak mungkin kami samakan untuk semua. Kita akan lihat per case," tuturnya.

Ditanya mengenai bentuk keringanan, apakah pengurangan nominal atau relaksasi penundaan waktu pembayaran, Andi berujar skemanya mungkin tidak hanya itu. Sebab, ada kemungkinan mahasiswa yang dikenakan UKT 0 (nol) atau tidak dipungut biaya juga terimbas bencana.

"Karena tidak menutup kemungkinan ada juga mahasiswa-mahasiswa kami yang UKT Nol terdampak juga. Tetapi, kami akan lihat per case dan ini dibantu oleh teman-teman mahasiswa juga untuk melakukan pendataan dan konfirmasi," kata Andi.

Sebelumnya, kampus menerima laporan dari para mahasiswa yang tidak bisa mengontak keluarganya di lokasi bencana. Tak hanya mahasiswa, sejumlah tenaga kependidikan (tendik) maupun dosen UGM juga sempat terputus komunikasi dengan keluarga. "Kemarin ada beberapa [yang tidak bisa menghubungi keluarganya], tetapi akhirnya sudah bisa kontak. Bahkan, tidak hanya mahasiswa, ada juga dosen, ada juga tendik," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news