Harianjogja.com, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) telah menyiapkan skenario pemberian bantuan kepada mahasiswanya yang terdampak bencana Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh. Bentuk bantuan yang dibagikan beragam disesuaikan tingkat keterdampakan bencana yang dialami mahasiswa.
Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid menjelaskan skema pemberian bantuan kepada mahasiswa terdampak bencana telah lama diatur dalam Peraturan Rektor. Regulasi tersebut menjadi pegangan kampus untuk menyalurkan bantuan kepada mahasiswa saat sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Kami ada bantuan untuk mahasiswa terdampak bencana. Sudah lama tertuang dalam Peraturan Rektor dan menjadi panduan setiap ada bencana," jelas Fathul saat dihubungi pada Sabtu (6/12/2025).
Bentuk bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan tingkat keterdampakan bencana yang dialami mahasiswa. Secara garis besarnya, Fathul bilang tingkat keterdampakan bencana itu terbagi ke dalam empat kategori
"Bantuan disesuaikan dengan tingkat keterdampakan. Ada empat kategori, sangat berat, berat, sedang dan ringan," tandasnya.
Dalam potongan tabel yang dibagikan Fathul, korban dengan tingkat keterdampakan bencana berat mencakup kriteria mahasiswa yang rumah dan harta bendanya hancur serta sumber mata pencaharian hancur. Mahasiswa atau korban dalam kategori ini akan menerima bantuan berupa bebas Pengembangan Pendidikan (SPP) selama satu tahun, bebas angsuran sumbangan Catur Dharma yang belum dibayarkan dan justru mendapatkan bantuan biaya hidup sebesar Rp300.000 per bulan selama tiga bulan.
Sementara tingkat keterdampakan sangat berat mencakup tiga kriteria, pertama yakni mahasiswa yang kehilangan salah seorang atau kedua orang tua kandung, atau orang yang membiayai meninggal dunia akibat bencana alam. Sementara dua kriteria lainnya pada tingkat keterdampakan sangat berat mencakup mahasiswa yang rumah dan harta benda hancur serta sumber mata pencaharian hancur.
Mahasiswa yang masuk kategori tingkat keterdampakan sangat berat, akan mendapatkan bantuan berbentuk bebas SPP sampai dengan lulus studi normal. Selain itu mahasiswa yang masuk dalam tingkat keterdampakan sangat berat juga bebas angsuran sumbangan Catur Dharma yang bekum dibayarkan.
UII akan memberi bantuan biaya hidup sebesar Rp400.000 per bulan selama tiga bulan dan biaya studi lainnya yang terkait perkuliahan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kuliah Praktik, Tugas Akhir dan Praktikum, Kepada mahasiswa yang mengalami tingkat keterdampakan bencana sangat berat.
Hingga saat ini, UII telah mendata puluhan mahasiswanya yang terdampak bencana Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Aceh.
"Sudah 54 orang, masih mungkin bertambah," ujarnya.
Adapun 54 orang tersebut kata Fathul akan mendapatkan bantuan sesuai kriteria dampak bencana yang dialami. Saat ini, kata dia proses verifikasi masih berlangsung.
"Leres [dapat bantuan sesuai kriteria], saat ini sedang diverifikasi," tegasnya.
Solidaritas Berbagai Elemen
Jika kampus berfokus membantu mahasiswanya dengan memberikan keringanan pembayaran SPP hingga biaya hidup, berbagai elemen di Sleman membantu mahasiswa yang terdampak bencana dengan memberikan makanan hingga sembako gratis.
Masjid Nurul Ashri di Deresan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman membuka hotline untuk membantu mahasiswa dari ketiga provinsi itu yang sedang kesulitan di perantauan. Bantuan yang diberikan Masjid Nurul Ashri terutama terkait kebutuhan makanan.
"Dampak bencana alam banjir tanah longsor yang secara bersamaan di 3 Provinsi, mulai dari Aceh, Sumut, dan Sumbar secara tidak langsung berdampak ke keluarga atau kerabat masyarakat terdampak di luar daerah bencana," kata perwakilan divisi program Masjid Nurul Ashri, Sunyoto.
Di Nogotirto, Gamping seorang seniman lukis, Muhammad Miftahur Rizaq membagikan sembako hingga makanan gratis kepada mahasiswa terdampak bencanah.
"Sebenarnya kami cuma merespons bencana yang ada di sana. Kalau pertimbanganku, karena bantuan yang masuk ke sana tentunya sudah terkoordinir. Jadi kami berpikir coba bantu yang ada di sini aja," ujarnya.

5 hours ago
2

















































