Uji Coba Malioboro Full Pedestrian Lancar, Parkir Liar Masih Ada

43 minutes ago 1

Uji Coba Malioboro Full Pedestrian Lancar, Parkir Liar Masih Ada Warga Kota Jogja bersepeda di Jl. Malioboro dalam pelaksanaan uji coba Malioboro full pedestrian pada Senin (1/12/2025). Harian Jogja - Stefani Yulindriani

Harianjogja.com, JOGJA–Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja kembali melakukan uji coba Malioboro full pedestrian pada 1-2 Desember 2025. Pada uji coba tersebut, keberadaan parkir liar di sekitar kawasan Malioboro masih menjadi persoalan.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Fitria Dyah Anggraeni, menyampaikan masih ada permasalahan yang belum diselesaikan terkait penyediaan lahan parkir dalam penerapan kebijakan Malioboro full pedestrian. Dalam uji coba tersebut, tidak ada kendaraan bermotor milik pribadi yang melintas, namun masih ada kendaraan pribadi berupa sejumlah motor dan mobil yang parkir di sirip-sirip Jalan Malioboro.

“Pekerjaan Rumah [PR]-nya itu masih terutama parkir liar. Pada saat pemberlakuan Malioboro full pedestrian, sirip-sirip kami harapkan menjadi area putar balik,” katanya di kawasan Malioboro pada Senin (1/12/2025).

Menurutnya, keberadaan parkir liar yang ada di sirip-sirip Jalan Malioboro tersebut cukup mengganggu akses wisatawan yang akan berkunjung ke kawasan Malioboro. Padahal menurutnya, sirip-sirip Jalan Malioboro tersebut seharusnya menjadi titik naik turun wisatawan yang akan mengunjungi kawasan Malioboro.

“Pada malam hari masih muncul parkir liar [di sirip-sirip Jalan Malioboro], jadi perlu terus dikomunikasikan,” katanya.

Dia mengaku ketersediaan tempat parkir untuk wisatawan di sekitar kawasan Malioboro masih terbatas. Saat ini, tempat parkir yang dapat digunakan wisatawan antara lain TKP Senopati, TKP Beskalan, dan Menara Kopi Kotabaru. Keberadaan tempat parkir tersebut dinilai masih terbatas dibandingkan dengan tingginya arus kendaraan yang berkunjung ke Malioboro.

Meski begitu, menurutnya, pelaksanaan uji coba Malioboro full pedestrian kali ini telah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan uji coba pertama yang diselenggarakan pada 7 Oktober 2025. Kekhawatiran pelaku usaha mengenai potensi penurunan pengunjung menurutnya telah diantisipasi dengan sosialisasi terkait rencana Malioboro full pedestrian sejak awal November lalu. Menurutnya, sebagian pedagang juga telah diberikan kartu akses untuk dapat menjangkau tempat parkir di sekitar kawasan Malioboro.

Dia menambahkan Pemkot Jogja belum memutuskan waktu penerapan Malioboro full pedestrian secara permanen. Menurutnya rencana penerapan Malioboro full pedestrian untuk momen high season pun masih dipertimbangkan lantaran Pemkot Jogja perlu berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dengan potensi limpahan kepadatan lalu lintas di kawasan sekitar Malioboro dan ketersediaan lahan parkir. Menurutnya, sejauh ini Pemkot Jogja masih menyiapkan sarana prasarana untuk menunjang kebijakan tersebut.

“Harapannya dalam satu tahun ke depan [penerapan permanen Malioboro full pedestrian], tetapi banyak pihak yang harus diyakinkan [dikoordinasikan],” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja, Yetti Martanti menyampaikan penguatan fasilitas andong, becak, dan transportasi publik menjadi perhatian utama. Dia menyebut Malioboro Culture Vibes yang digelar bersamaan dengan uji coba pedestrian merupakan bagian dari upaya menghidupkan ruang publik dan menarik wisatawan, termasuk wisatawan asing.

“Banyak potensi budaya yang dapat menjadi daya tarik pariwisata. Malioboro Culture Vibes ini menjadi momentum untuk menghadirkan kembali berbagai aktivitas budaya dan memperkuat citra Malioboro,” katanya.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, GKR Bendara menyambut positif pelaksanaan Malioboro Culture Vibes yang digelar bersamaan dengan uji coba pedestrian. Menurutnya, kegiatan tersebut membuka ruang dialog antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk memperkuat sektor pariwisata.

“Harapannya bisa terus dilakukan supaya informasi-informasi tersampaikan kepada masyarakat,” ujarnya.

GKR Bendara menilai event seperti Malioboro Culture Vibes berpotensi menarik wisatawan, namun perlu strategi publikasi lebih awal agar promosi lebih efektif.

“Harapannya ini bisa diwartakan jauh sebelum penyelenggaraan sehingga memancing wisatawan datang ke Jogja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news