UMKM Bantul Tembus 96.420 Unit, Jadi Penopang Ekonomi Daerah

4 days ago 8

UMKM Bantul Tembus 96.420 Unit, Jadi Penopang Ekonomi Daerah Pedagang kuliner tengah menunggu pembeli di kompleks alun-alum Paseban Bantul, Senin (17/11/2025). DKUKMPP setempat mencatat ada sebanyak 96.420 pelaku UMKM di wilayah ini dengan rata-rata omzet Rp446.107 per bulan. - Harian Jogja - Yosef Leon

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) mencatat jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Bantul kini menembus 96.420 unit, dengan dominasi sektor makanan dan kerajinan yang terus berkembang sebagai penggerak ekonomi lokal.

Kepala Bidang Usaha Mikro DKUKMPP Bantul, Dendi Sulistyo Wibowo menyampaikan, jumlah tersebut merupakan UMKM yang sudah terdaftar secara resmi dalam pendataan pemerintah daerah. “Dari total UMKM yang tercatat, sektor terbesar masih didominasi industri makanan serta kerajinan,” ujarnya, Senin (17/11/2025).

Menurutnya, rata-rata omzet per bulan dari pelaku UMKM di Bantul cukup bervariasi. Namun rata-rata berada pada kisaran Rp446.107. Angka ini, kata dia, menunjukkan bahwa pendapatan pelaku usaha mikro masih beragam dan sangat dipengaruhi oleh kualitas produk, kekuatan branding, serta kemampuan adaptasi terhadap pasar digital.

"Ada berbagai faktor yang ikut mempengaruhi tingkat omzet UMKM. Selain aspek kualitas produk, beberapa strategi dari pelaku usaha juga sangat berpengaruh dalam memperkuat daya saing," katanya.

Misalnya persepsi merek, pemasaran digital, penawaran kepada konsumen, atau peningkatan layanan kepada pembeli. Hal itu, kata dia, bisa menjadi kunci bagi UMKM Bantul untuk mampu beradaptasi di tengah kompetisi pasar yang semakin ketat dan perubahan pola konsumsi masyarakat yang makin kompleks.

"Untuk beberapa hal seperti penguatan merek dan digitalisasi layanan, kami juga rutin menggelar pelatihan agar pelaku UMKM bisa naik kelas dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi," ujarnya.

Kepala DKUKMPP Bantul, Prapta Nugraha menyebut, pihaknya terus mendorong pelaku UMKM untuk mengadopsi transformasi digital dan meningkatkan kapasitas usaha. Berbagai program pendampingan, pelatihan, hingga fasilitasi pemasaran terus dilakukan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia UMKM.

"Dengan jumlah UMKM yang hampir mencapai 100.000, ini tentu potensi yang sangat besar, dan jika aspek keberlanjutan dan konsistensi dari UMKM ini terjaga, geliat ekonomi terutama pada sektor pengolahan makanan dan kerajinan bisa menjadi salah satu tumpuan pertumbuhan daerah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news