1 month ago
17
Aksi demonstrasi. - Ilustrasi - Freepik
Harianjogja.com, JOGJA–Wakapolda DIY, Brigjen Pol Adi Vivid bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan membahas insiden kericuhan yang terjadi pada aksi demontrasi Aliansi Mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, Wakapolda menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk memberikan klarifikasi mengenai insiden yang sempat memicu kerisauan masyarakat, khususnya terkait dengan klaim terjadinya kerusuhan. Menurutnya, apa yang terjadi pada aksi tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai kerusuhan.
BACA JUGA: Gelar Aksi Demo di Simpang UIN, Mahasiswa Jogja Tuding MK Diperalat Dinasti Politik
"Kalau dikatakan kerusuhan, itu berarti ada perusakan fasilitas umum atau korban dari kalangan sipil. Nah, kemarin hal itu tidak terjadi. Kalau pun ada anggota kepolisian yang mengalami luka-luka, itu memang bagian dari tugas kami," jelasnya, Senin (9/12/2024).
Brigjen Pol Adi, menegaskan bahwa situasi yang ada tetap terkendali meski sempat terjadi ketegangan di lokasi. Insiden yang terjadi di Jalan Kusumanegara berawal saat beberapa peserta aksi berusaha mengibarkan bendera Bintang Kejora, yang merupakan simbol perjuangan Papua Barat. Meskipun sempat menambah ketegangan, polisi berhasil meredam situasi tanpa adanya kerusakan besar atau korban sipil.
Dalam kesempatan itu Wakapolda juga menjelaskan bahwa dalam upaya menjaga ketertiban, pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk Kabinda DIY dan BAIS, untuk memantau dan menangani setiap potensi gangguan.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Kabinda DIY dan sejumlah instansi terkait lainnya itu, Brigjen Pol Adi menyatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi mengenai langkah-langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang. "Kami berdiskusi dengan Pak Kabinda dan Pak Gubernur mengenai upaya antisipasi ke depan. Itu menjadi perhatian kami bersama," ujar dia.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, kata Wakapolda memberikan apresiasi atas kerja keras kepolisian dalam menjaga kondusivitas Jogja. "Keamanan Jogja sangat penting, karena selain sebagai kota budaya dan seni, Jogja juga merupakan destinasi wisata yang ramai dengan masyarakat pendatang. Arahan beliau menekankan pentingnya menjaga ketertiban di kota ini agar aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan baik," jelas Wakapolda.
Sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan, Brigjen Pol Adi juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan pengelolaan situasi kepada pihak kepolisian. "Kami berharap masyarakat pendatang dan lokal bisa menjaga kerukunan. Dengan keamanan yang terjaga, seluruh aktivitas di Jogja, termasuk perdagangan, seni, dan budaya, dapat berjalan lancar," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
