Aktivitas anggota Bank Sampah Wira Peni yang berada di RW 09 Kelurahan Wirobrajan, Kemantren Wirobrajan, Kota Jogja, beberapa waktu lalu. ist - Dok. Bank Sampah Wira Peni
Harianjogja.com, JOGJA—Warga RW 09 Kelurahan Wirobrajan, Kemantren Wirobrajan, Kota Jogja, punya cara unik menyiapkan kebutuhan Idulfitri. Melalui Bank Sampah Wira Peni, hasil penjualan sampah anorganik mereka dikumpulkan dan ditabung, lalu dicairkan menjelang Lebaran untuk keperluan rumah tangga hingga membeli bahan makanan.
Pengurus Bank Sampah Wira Peni, Riantiningsih, mengatakan sistem tabungan itu sudah berjalan sejak beberapa tahun terakhir. Tabungan anggota dari hasil penjualan sampah kemudian dicairkan sekali dalam setahun.
“Kami buka tabungan menjelang Lebaran, biar ada manfaatnya. Setiap anggota dapatnya beda-beda, ada yang dapat Rp600.000 sampai Rp700.000, lumayan buat beli ayam beberapa ekor,” ujar Riantiningsih, Rabu (5/11/2025).
Ia menjelaskan, jumlah anggota Bank Sampah Wira Peni kini mencapai 97 orang. Aktivitas penimbangan dilakukan setiap tiga minggu sekali dengan partisipasi 30 hingga 40 anggota.
“Tidak semua menimbang setiap periode karena harus menunggu sampah terkumpul. Tapi semua aktif,” katanya.
Dalam setiap penimbangan, nilai jual sampah anorganik seperti kardus dan plastik mencapai Rp500.000 hingga Rp600.000, bahkan bisa menembus Rp1 juta lebih setelah Idulfitri. “Kalau habis Lebaran itu sampahnya banyak, jadi hasilnya meningkat,” jelasnya.
Bank Sampah Wira Peni berdiri sejak 2015, berawal dari dorongan Pemerintah Kota Jogja agar setiap RW memiliki bank sampah. Kala itu, kondisi TPS sering penuh sehingga warga terdorong mengelola sampah dari sumbernya.
“Awalnya cuma 12 anggota. Lalu kami sosialisasikan lewat kegiatan PKK, sekarang hampir semua rumah tangga ikut,” tutur Riantiningsih.
Selain menjadi sarana pengelolaan sampah, kegiatan bank sampah juga mendukung ekonomi warga. Hasil penjualan sampah sebagian diputar melalui sistem simpan pinjam PKK sebelum dicairkan menjelang Lebaran. “Uang hasil penimbangan diputar untuk simpan pinjam, jadi manfaatnya berlipat,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Perekonomian dan Pembangunan Kelurahan Wirobrajan, Supangat Infantrijaya, mengapresiasi semangat warga yang tergabung dalam bank sampah. Ia menyebutkan, terdapat 14 bank sampah aktif di wilayah Wirobrajan, dengan Wira Peni termasuk yang paling produktif.
“Ini bentuk kesadaran warga untuk memanfaatkan sampah agar tidak jadi limbah. Wira Peni jadi contoh yang baik bagi lingkungan lain,” kata Supangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

4 hours ago
3
















































