Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi

3 hours ago 3

Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi Suasana wisata Srikeminut minggu pagi (21/12/2025), terlihat sejumlah pesepeda mencoba jembatan kayu yang gini digunakan akses jalan untuk warga. - Harian Jogja/Kiki Luqman

Harianjogja.com, JOGJA—Usai terdampak longsor akibat cuaca ekstrem, wisata Srikeminut, di Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, kembali dibuka dengan akses jembatan bambu sementara.

Lurah Sriharjo, Titik Istiyawatun Khasanah, memastikan bahwa kawasan wisata Srikeminut sudah bisa menerima kunjungan wisatawan. Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa jalur menuju lokasi masih menggunakan akses darurat yang disiapkan pascabencana longsor.

“Bisa Mas, tapi lewatnya masih di jalan pertolongan,” ujar Titik saat dikonfirmasi, Minggu (21/12/2025).

Jembatan Bambu Jadi Akses Utama

Titik menjelaskan, akses tersebut berupa jalur sementara yang dibangun untuk menggantikan jalan utama yang terputus. Jalur yang dimaksud berupa jembatan bambu atau kayu yang kini berfungsi sebagai akses keluar-masuk pengunjung.

“Betul, lewat jalan bambu itu,” katanya.

Langkah penanganan cepat ini diambil agar operasional pariwisata di Srikeminut tidak berhenti total. Selain untuk memulihkan aktivitas ekonomi, penyediaan akses ini bertujuan memberikan rasa aman bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di Sriharjo.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Yuli Hernadi, menyatakan bahwa secara umum kondisi Srikeminut telah kondusif. Uniknya, akses darurat yang dibangun justru memancing rasa penasaran wisatawan.

“Sudah aman. Jalannya itu sempat tergerus air, terus dibuatkan jembatan. Justru sekarang malah banyak yang ingin ke sana lewat jembatan itu,” ungkap Yuli.

Menurut Yuli, keberadaan jembatan kayu tersebut kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana penghubung, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri. Namun, ia menegaskan bahwa aspek keselamatan tetap menjadi prioritas utama yang tidak boleh diabaikan.

Mengingat kondisi cuaca yang masih fluktuatif, Yuli mengimbau para pelancong untuk selalu waspada selama berada di area wisata. Koordinasi antarwilayah diperlukan karena intensitas hujan seringkali tidak merata di wilayah Bantul.

“Wisatawan diminta hati-hati saja. Kan musimnya tidak menentu, kadang di sini hujan terus yang wilayah Sewon tidak hujan,” ujarnya.

Mengingat material akses sementara yang memiliki keterbatasan beban, Yuli mengingatkan pengunjung untuk tetap disiplin saat melintas. “Karena jembatan itu kan terbuat dari bambu, sehingga perlu kehati-hatian, gitu saja,” tambah Yuli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news