Kepala Bapenda Makassar, Andi Asminullah (Kanan), (Dok: KabarMakassar).KabarMakassar.com — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar menegaskan bahwa digitalisasi pelayanan pajak daerah sudah berjalan signifikan dan menjadi salah satu sektor yang paling maju dalam transformasi digital pemerintah kota.
Klaim ini disampaikan langsung Kepala Bapenda Makassar, Andi Asminullah, merespons dorongan Wali Kota Makassar untuk mempercepat digitalisasi di seluruh organisasi perangkat daerah (OPD).
Asminullah menyebut pembayaran pajak melalui aplikasi Pakinta kini menjadi tulang punggung layanan digital Bapenda. Aplikasi tersebut tidak hanya memudahkan wajib pajak melakukan pembayaran dari mana saja, tetapi juga menunjukkan lonjakan pemanfaatan yang sangat tinggi.
“Pembayaran pajak sekarang bisa dilakukan online melalui aplikasi Pakinta. Setiap tahun peningkatannya signifikan, bahkan terakhir itu naik sekitar 400 persen,” katanya, Senin (17/11).
Lonjakan drastis penggunaan sistem online ini dinilai sebagai bukti bahwa wajib pajak semakin beradaptasi dengan layanan digital. Asminullah menilai perubahan pola pembayaran tersebut menjadi indikator kuat bahwa digitalisasi tidak lagi sekadar program, tetapi sudah menjadi kebutuhan.
Meski begitu, beberapa aspek digitalisasi masih menunggu kepastian teknis. Salah satunya terkait penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) yang disebut Bank Indonesia sebagai standar belanja pemerintah. Asminullah menjelaskan bahwa Bapenda masih menunggu koordinasi lanjutan dari pihak perbankan sebelum mulai mengimplementasikannya.
Di sisi lain, Bapenda tengah mempersiapkan langkah besar dengan membangun sistem pajak terpadu yang menghubungkan seluruh jenis pajak dalam satu ekosistem digital. Upaya ini sekaligus menjadi jawaban atas kebutuhan integrasi layanan yang selama ini masih terpisah-pisah.
“Kami akan tingkatkan ke seluruh jenis pajak. Aplikasi yang kita siapkan juga akan lebih bagus, dan kami akan terhubung dengan tim IT. Dari Bank Sulselbar juga akan kami undang agar sistem bisa terkoneksi langsung,” ujarnya.
Integrasi tersebut akan dilakukan melalui penyatuan aplikasi Pakinta dengan platform layanan pemerintah kota Lontara+, sehingga masyarakat bisa mengakses pembayaran pajak dari dua kanal sekaligus. Semua fitur disebut akan dibuka untuk mempermudah wajib pajak dan meningkatkan keterhubungan data antarinstansi.
Menurut Asminullah, langkah digitalisasi yang diperkuat tahun depan diharapkan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus memperbaiki efisiensi pelayanan publik.
“Tahun depan semua aplikasi akan kita satukan. Kominfo akan menghubungkan Pakinta ke Lontara+. Jadi masyarakat bisa membayar pajak melalui dua-duanya,” Pungkasnya.


















































