Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY Muhamad Rosyid Budiman (kanan) memberikan paparan pada gelaran bedah buku di Balai RW10 Gondolayu, Cokrodiningratan, Jetis, Kota Jogja, Selasa (29/10 - 2024).
JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY berkolaborasi dengan DPRD DIY menggelar kegiatan bedah buku di Balai RW10, Gondolayu, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Kota Jogja, Selasa (29/10/2024).
Kali ini buku yang dibahas berjudul Semua Bisa Untung Berjuta-Juta, Bisnis Mudah Untung Berlimpah. Buku ini membahas 50 peluang bisnis makanan dan minuman berskala rumahan yang bisa dilakukan siapa saja dan tidak perlu modal besar dan cukup mudah dilakukan.
Namun, untuk menjalankannya diperlukan persiapan dan referensi yang cukup. Dalam buku ini juga dibahas strategi promosi, perhitungan balik modal atau break event point (BEP), juga tips dan kunci suksesnya.
Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai, menjelaskan tema ini sengaja dibawa di Kemantren Jetis lantaran kebanyakan warganya membuka usaha.
Kegiatan bedah buku ini nantinya diharapkan bisa menjadi wadah bagi dinas terkait untuk bisa memberdayakan usaha milik warga Kota Jogja, termasuk menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi oleh masyarakat saat memutuskan untuk membuka usaha. "Berbagai kendala yang dihadapi nanti bisa dibawa ke dinas terkait yang kemudian menggelar pelatihan. Untuk kegiatan pokok pikir [pokir] Dewan, warga mendapat peralatan dan ilmu. Jadi semua bisa terpecahkan. Kami ingin masyarakat aware dulu dengan membaca buku," katanya di Balai RW10 Gondolayu, Selasa.
Anton menuturkan selain memberikan ilmu kepada masyarakat terkait dengan kiat-kiat sukses membuka usaha, kegiatan bedah buku ini menjadi cara untuk mempertahankan tingkat minat dan kegemaran membaca di DIY.
Meski saat ini DIY menduduki peringkat pertama secara nasional dalam minat membaca, tapi masih perlu ditingkatkan lagi. Dia mengatakan, masyarakat sangat antusias pada setiap kegiatan bedah buku yang digelar DPAD DIY di beberapa titik. "Antusiasme luar biasa karena minat baca masyarakat DIY tertinggi di Indonesia, tapi literasinya belum menyeluruh sehingga kami menyasar sampai ke desa. Kalau di kota lebih aware dan ke Dinas Perpustakaan juga lebih dekat. Jadi, animo masyarakat untuk mengikuti bedah buku ini luar biasa dan bisa menjadi bahan dari DPAD DIY dengan dinas yang lain terkait dengan potensi di wilayah," katanya.
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan DPAD DIY, Muhamad Rosyid Budiman, menuturkan jajarannya berkeliling di ratusan titik di DIY untuk menggelar bedah buku.
Lewat kegiatan ini diharapkan literasi masyarakat DIY meningkat, sekaligus bisa meningkatkan kegemaran masyarakat dalam membaca buku.
Masyarakat tak hanya diajak untuk senang membaca buku, tetapi bisa menambah ilmu sekaligus tak mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang tak bisa dipercaya. "Kami ingin masyarakat secara literasi meningkat dan gemar membaca. Ketika literasi naik, tidak hanya sekadar senang membaca dan menulis, tetapi diharapkan bisa memanfaatkan informasi yang masuk dan menjadikan kehidupan masyarakat juga menjadi lebih baik," katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News