Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai (berdiri) saat menyampaikan paparan dalam bedah buku berjudul Generasi Emas Parenting untuk Masa Depan Indonesia di Gedung Serba Guna Pedukuhan Ngringin, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Selasa (29/10/2024). - David Kurniawan
SLEMAN—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bersama DPRD DIY menggelar bedah buku berjudul Generasi Emas Parenting untuk Masa Depan Indonesia.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Serba Guna di Pedukuhan Ngringin, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman, Selasa (29/10/2024).
Anggota DPRD DIY, Anton Prabu Semendawai mengatakan masyarakat harus ikut berperan dalam menyongsong visi Indonesia Emas di 2045. Salah satunya dengan mempersiapkan generasi muda yang unggul dan memiliki daya saing di kancah internasional. “Ada bonus demografi dan persaingan bukan lagi tingkat daerah atau provinsi. Tapi, tatarannya sudah dunia sehingga harus dipersiapkan agar anak-anak bisa bersaing di tingkat global,” kata Anton.
Menurut dia, ada tiga faktor penting untuk mencetak generasi emas dengan daya saing di tingkat global.
Pertama, berkaitan dengan tumbuh kembang anak sehingga pemenuhan gizi harus benar-benar diperhatikan. “Makanan bergizi ini sangat penting agar anak tumbuh sehat dan cerdas,” katanya.
Dia juga mengajak orang tua untuk membiasakan anak untuk minum susu. Budaya minum susu sudah menjadi hal yang biasa di luar negeri, tetapi di Indonesia masih butuh ditingkatkan. “Susu sangat baik untuk pertumbuhan anak. Mudah-mudahan dengan adanya program makan siang bergizi dan minum susu yang disiapkan oleh Presiden Prabowo Subianto bisa berhasil meningkatkan kecerdasan anak-anak,” katanya.
Kedua, untuk mencetak generasi emas berkaitan dengan interaksi yang baik antara orang tua dengan anak. Dia menyakini, komunikasi yang baik akan berdampak positif terhadap perkembangan anak. “Interaksi ini penting karena di era serba digital terjadi banjir informasi, sehingga anak butuh pendampingan agar tidak salah pergaulan. Jadi, luangkan waktu untuk makan bersama atau ngobrol bareng untuk memperkuat relasi hubungan orang tua dan anak,” katanya.
Kunci ketiga, mencetak generasi emas juga berhubungan dengan ekosistem lingkungan. Dia menilai orang-orang di sekitar anak memberikan pengaruh besar terhadap perilaku maupun pola pikir yang dimiliki. “Yang terpenting, bakat anak harus dimaksimalkan. Sekarang bukan lagi zamannya memaksakan kehendak, tetapi lebih mengakomodasi kemampuan dan keinginan anak yang harus dikembangkan,” katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Statis DPAD DIY, Rakhmat Sutopo, mengatakan program bedah buku terselenggara berkat kerja sama dengan DPRD DIY. Tujuan utama kegiatan ini untuk meningkatkan minat baca di masyarakat.
Dia menjelaskan, banyak manfaat yang diterima dari membaca buku. Pasalnya, pengetahuan yang dimiliki juga semakin luas karena buku menjadi jendela ilmu. “Harapannya dengan buku yang diberikan bisa bahan untuk belajar bagi masyarakat,” katanya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News