Ilustrasi hujan lebat. - Reuters
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memetakan sejumlah wilayah rawan hujan lebat selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, terutama di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, guna memperkuat keselamatan transportasi dan aktivitas masyarakat.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan, pemetaan tersebut dilakukan berdasarkan zonasi puncak musim hujan yang telah disusun BMKG untuk mendukung kesiapsiagaan lintas sektor selama momentum Nataru. Informasi ini menjadi rujukan penting bagi pemerintah daerah, pengelola transportasi, hingga masyarakat.
Menurut BMKG, puncak musim hujan di wilayah Sumatera, khususnya bagian utara hingga tengah serta Sumatera Selatan, umumnya terjadi pada Desember. Sementara itu, wilayah Lampung, Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara diperkirakan memasuki puncak musim hujan pada Januari 2026.
“Untuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara puncak hujan ada di Januari, sehingga ini menjadi perhatian utama dalam pengamanan periode Nataru,” kata Teuku dalam konferensi pers Climate Outlook 2026 di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
BMKG juga menempatkan personel di berbagai posko Nataru untuk melakukan pengamatan dan analisis cuaca secara intensif. Hasil pemantauan tersebut disampaikan secara berkala kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah guna mendukung pengambilan keputusan, khususnya terkait arus mudik dan wisata akhir tahun.
Selain potensi hujan lebat, BMKG turut memantau tinggi gelombang laut dan keselamatan penerbangan. Informasi kondisi gelombang disampaikan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebagai dasar penentuan operasional pelayaran, terutama di jalur penyeberangan yang ramai selama libur Nataru.
BMKG juga menyediakan layanan informasi cuaca untuk perjalanan darat melalui aplikasi pemantauan cuaca yang dapat diakses masyarakat. Untuk wilayah Jabodetabek, koordinasi intensif dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Jakarta, BNPB, serta kementerian terkait guna mengantisipasi potensi hujan ekstrem.
Sebagai langkah mitigasi tambahan, BMKG memastikan operasi modifikasi cuaca dapat dilakukan apabila diperlukan untuk mengendalikan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2026.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca terkini dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat, gelombang tinggi, serta cuaca ekstrem lainnya selama libur Nataru, khususnya di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang diprediksi memasuki puncak musim hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara

2 hours ago
1
















































