Deputy Director MBA FEB UGM, Rocky Adiguna (kiri) dan Direktur PT Mirae Asset Sekuritas, Tomi Taufan di Galeri Investasi (GI) Perpustakaan MM UGM, Jumat (8/11/2024). - Anisatul Umah
SLEMAN—PT Mirae Asset Sekuritas meresmikan Galeri Investasi (GI) di Perpustakaan MM UGM, Jumat (8/11/2024). Ini merupakan GI ke-2 yang diresmikan PT Mirae Asset Sekuritas di DIY setelah di STIE YKPN. Hingga kini, PT Mirae Asset punya total 19 GI yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur PT Mirae Asset Sekuritas, Tomi Taufan mengatakan salah satu alasan memilih UGM untuk mendirikan GI karena antusiasme dan rasa ingin belajar tentang pasar modalnya tinggi. Melalui GI di MM UGM diharapkan bisa meningkatkan pemahaman dan pengalaman yang baik tentang pasar modal.
Menurutnya PT Mirae Asset Sekuritas memang fokus menyasar generasi muda, yang akan menjadi generasi masa depan dan juga secara bisnis akan menjadi market di masa depan. Di mana generasi muda bayak di perguruan tinggi. "Belajar lewat media sosial dan lainnya bisa, tetapi lebih enak mengobrol dengan manusia, ini yang menimbulkan minat teman-teman di GI," ucapnya ditemui di GI MM UGM.
Dia mengatakan ada beberapa fasilitas yang disediakan di GI seperti buku-buku referensi, ada juga kartun series yang akan memudahkan dalam memahami pasar modal. Pasalnya jika dipaparkan dalam bahasa riset akan lebih rumit. Ke depan referensi buku tentang pasar modal di GI akan terus ditambah.
Disediakan juga komputer untuk mengakses market melalui platform Mirae Asset. Ada juga Home Online Trading System (HOTS) yang bisa diakses. Fasilitas yang disediakan ini saling sharing dengan UGM. "Iya [Mirae kasih konsultasi] salah satunya melalui GI, nanti secara berkala staf kami juga akan ada di sini. Bisa konsultasi, ngobrol, untuk memahami lebih dalam tentang saham," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan pasar modal memang industri yang bisa didigitalkan lantaran transaksi jual beli dan lainnya bisa lewat platform. Akan tetapi yang menjadi keunikan Mirae Asset meski digitalisasi masif namun masih menyediakan orang.
Di seluruh Indonesia ada 250 investment specialist, sementara di DIY ada sekitar 10 investment specialist. Menurut dia, platform digital sebagai alat bantu optimalisasi target. Akan tetapi Mirae Asset masih mengutamakan tatap muka dan konsultasi langsung.
Menurutnya model bisnis dari Mirae Asset adalah mencari nasabah baru, memanage nasabah yang sudah ada, dan yang lebih penting adalah pembibitan. "Ibaratnya kalau mau bertani bikin sawah, ke depan ini yang efektif. Melalui generasi muda ditemukan secara harfiah di dunia pendidikan," lanjutnya.
Deputy Director MBA FEB UGM, Rocky Adiguna mengatakan jika dirunut pembukaan GI ini sudah direncanakan sejak 2022. Melalui diskusi yang panjang Mirae Asset punya semangat yang sejalan dan kemauan untuk saling sharing.
Dia berharap kerja sama ini bisa menjadi momentum, tidak hanya di MM dan FEB namun siapa saja bisa menggunakan fasilitas ini. Meski lokasinya di MM namun terbuka bagi fakultas lain. "Di sini sebenarnya lebih ke hub, di mana teman-teman bisa langsung kontak dengan Mirae Asset," jelasnya.
Terpisah, Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan di DIY saat ini ada 48 GI. GI di MM UGM menurutnya dikerjasamakan dengan 3 pihak yakni BEI, kampus dalam hal ini UGM, dan perusahaan sekuritas.
Irfan menyebut ini menjadi angin segar bagi BEI DIY dengan adanya personil mitra baru. Dan harapannya GI MM UGM bisa menjadi semangat baru menumbuhkembangkan pasar modal di DIY. "Target kami tahun ini ada 2 [penambahan GI], tahun ini ada penambahan 4 GI. Kami sih enggak mengejar target, tetapi sebanyak-banyaknya. Saat ini ada beberapa calon GI yang sedang MoU kalau terkejar nambah satu lagi," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News