Dishub Makassar Soroti Penumpukan Kendaraan di Mal Akibat Tarif Parkir Tinggi

21 hours ago 3
Dishub Makassar Soroti Penumpukan Kendaraan di Mal Akibat Tarif Parkir TinggiKepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Rheza (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Makassar, Rheza, menegaskan bahwa salah satu penyebab utama penumpukan kendaraan di sekitar pusat perbelanjaan adalah tingginya tarif parkir mal yang dinilai tidak ramah bagi karyawan maupun pengemudi ojek online.

Kondisi ini, menurutnya, memicu warga mencari alternatif parkir di luar area resmi sehingga menambah kepadatan arus lalu lintas.

Lebih lanjut, Dishub mendorong PD Parkir untuk mempercepat pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) bagi juru parkir. Banyak jukir dinilai masih belum memahami aturan, etika pengaturan kendaraan, dan batasan wilayah parkir.

“Mereka ini butuh pemahaman, bagaimana cara mengatur kendaraan, di mana boleh parkir dan di mana tidak. Ini harus segera dilakukan,” tegas Rheza, Kamis (04/12).

Terkait penentuan kantong parkir, Dishub menegaskan pentingnya kajian teknis sebagai dasar penetapan titik parkir. Hal ini mengacu pada PP Nomor 79 Tahun 2021 yang mengatur bahwa penetapan lokasi parkir wajib dilakukan instansi teknis.

“Selama ini ada beberapa titik yang langsung ditentukan tanpa kajian, bahkan di lokasi yang sebenarnya dilarang parkir seperti jalan-jalan poros. Ini yang harus dibenahi,” jelasnya.

Selain tarif parkir mal, Dishub juga menyoroti maraknya jukir liar di area ATM dan bangunan yang beralih fungsi menjadi kafe tanpa menyediakan lahan parkir memadai. Fenomena ini membuat kendaraan memakan badan jalan sehingga memperburuk kemacetan.

“Pak Wali sudah minta kami segera bersurat dan menindaklanjuti ke instansi terkait, termasuk Dinas PTSP. Banyak juga bangunan rumah yang beralih fungsi jadi kafe tanpa menyediakan lahan parkir, akhirnya makan badan jalan,” kata Rheza.

Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kota Makassar juga akan menindak persoalan ATM yang memunculkan pungutan parkir tidak resmi.

“Masa biar ATM harus ada parkirnya? Itu termasuk permasalahan-permasalahan yang akan segera kita tindaklanjuti,” pungkasnya.

Dengan evaluasi menyeluruh tersebut, Dishub Makassar menargetkan penataan parkir yang lebih tertib, transparan, dan berorientasi pada kelancaran mobilitas warga.

Lebih lanjut Ia memastikan, hubungan Dishub dan PD Parkir sangat baik sehingga akan berkoordinasi dalam menuntaskan persoalan yang ada.

Pada rapat koordinasi bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan PD Parkir Makassar Raya, Dishub dan PD Parkir sepakat memperkuat sinergi untuk menata ulang sistem perparkiran kota. Rheza menepis anggapan adanya ketidakharmonisan antara kedua instansi.

“Saya bersama PD Parkir ini jalan bersama. Kami pernah rapat beberapa waktu lalu saya sampaikan di forum ke Pak Wali, jangan lagi ada kesan di masyarakat bahwa kami ini saling bersilang. Tidak ada masalah antara kami dan PD Parkir,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news