Kondisi arus lalu lintas di Jalan Malioboro, Minggu (26/1/2025). - Harian Jogja/Dok.
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata DIY mulai menyiapkan destinasi wisata menjelang libur natal dan tahun baru (nataru). Wisatawan akan dibagi ke beberapa wilayah dan disiapkan SOP mitigasi bencana untuk destinasi berisiko.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menjelaskan untuk menghadapi nataru, pihaknya menyiapkan dari awal untuk memastikan bahwa tidak terjadi hal-hal yang mengakibatkan wisatawan merasa kecewa ada di Jogja.
“Kita harus betul-betul memastikan bahwa semua destinasi yang prioritas destinasi yang sekarang sudah menjadi favorit itu untuk kemudian siap menerima wisatawan dengan pelayanan yang baik. Artinya kemudian memastikan bahwa wisatawan kemudian tidak hanya terpusat pada satu tempat,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Maka pihaknya sudah mulai mempromosikan destinasi wisata alternatif dan berbagai event agar tersampaikan ke calon wisatawan. Dengan terdistribusi merata ke destinasi yang tidak hanya di kota saja, wisatawan akan semakin nyaman dalam beraktivitas karena tidak terjadi penumpukan.
Menurutnya, keccenderungan wisatawan masih menumpuk di Kota Jogja dan Sleman. Maka nataru besok didorong agar wisatawan bisa mengunjungi wilayah lainnya. “Sehingga mereka mempunyai alternatif-alternatif lain untuk destinasi tidak hanya di Kota Jogja dan Sleman saja, tapi juga di Kulonprogo, Gunungkidul dan di Bantul,” katanya.
Kemudian Dinas Pariwisata DIY juga menyiapkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana untuk destinasi wisata berisiko. “Kami pastikan bagaimana pengelola destinasi berisiko melihat kembali SOP. Kami enggak mengharapkan ya, namun apabila terjadi itu, kemudian SOP-nya sudah bisa dilakukan dengan cepat,” ungkapnya.
Pihaknya sudah melihat mana saja destinasi yang berisiko, yang menurutnya sudah ada penilaiannya sendiri-sendiri. “Jadi nanti tinggal kami pastikan, kita koordinasikan untuk memastikan bahwa mereka siap untuk kemudian memastikan SOP itu bisa dijalankan dengan baik,” kata dia.
Pantai menurutnya menjadi salah satu destinasi wisata berisiko tinggi apalagi di musim hujan. Ia menyampaikan kepada pengelola agar menginformasikan kepada wisatawan apa saja yang harus dilakukan dan dihindari.
“Destinasi bisa menginformasikan di awal ketika kemudian wisatawan datang itu apa yang harus mereka, apa yang harus mereka ikuti, mana yang kemudian jangan mereka kerjakan dan apa saja yang harus mereka kerjakan ketika terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan itu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

3 hours ago
2
















































