DPRD Makassar Soroti Video Lurah Buloa, Minta Pemilihan RT Harus Steril

1 day ago 4
DPRD Makassar Soroti Video Lurah Buloa, Minta Pemilihan RT Harus SterilIlustrasi RT/RW (Dok : KabarMakassar)

KabarMakassar.com — Video berdurasi 1 menit 6 detik yang memperlihatkan Lurah Buloa, Naz Alamsyah Wiradinata, membagikan kupon Jumat Berkah sambil memperkenalkan seorang perempuan berhijab yang diduga sebagai calon ketua RT, menuai sorotan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Makassar.

Komisi A dan Komisi D DPRD Kota Makassar kompak meminta Pemerintah Kota Makassar memastikan seluruh aparatur kelurahan menjaga netralitas dan tidak melakukan intervensi dalam pemilihan RT/RW serentak yang dijadwalkan berlangsung pada 3 Desember 2025.

Anggota Komisi A DPRD Makassar, Tri Sulkarnain Ahmad, mengingatkan bahwa pemilihan RT/RW berada pada level paling dekat dengan masyarakat sehingga prosesnya harus benar-benar bersih dari kepentingan politik praktis.

“Pemilihan RT/RW jangan dijadikan panggung politik. Ini soal pelayanan, bukan soal kekuasaan,” tegas Tri, Minggu (22/11).

Ia menilai bahwa setiap bentuk intervensi, tekanan, atau keberpihakan oknum pejabat dapat memengaruhi kualitas pelayanan publik di tingkat kelurahan. Karena itu, ia mendesak Pemkot Makassar membentuk badan pengawas independen untuk mengawal proses pemilihan agar aparatur pemerintah tidak terlibat dalam cawe-cawe politik.

Tri juga meminta camat dan lurah memastikan seluruh aturan teknis tersosialisasi dengan jelas kepada masyarakat, sebab ketidakpahaman aturan berpotensi membuka ruang manipulasi maupun keberpihakan.

Di sisi lain, Anggota DPRD Makassar dari Komisi D, Muchlis Misbah, juga menekankan pentingnya netralitas aparat pemerintah. Ia mengatakan bahwa pendaftaran calon RT/RW maupun LPM harus dibuka seluas-luasnya tanpa intimidasi.

“Kami berharap camat dan lurah memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi ketua RT. Jangan ada cawe-cawe, jangan ada intimidasi bagi warga yang ingin mendaftar,” ujar Muchlis.

Ia menegaskan bahwa pemilihan RT/RW merupakan instrumen strategis dalam memastikan berjalannya program Pemerintah Kota Makassar di tingkat bawah. Untuk itu, prosesnya harus transparan dan tidak diarahkan oleh aparat kelurahan.

Muchlis menambahkan bahwa siapa pun yang memenuhi syarat harus diberi kesempatan yang sama untuk maju sebagai calon.

“Buka selebar-lebarnya agar yang terpilih benar-benar tokoh masyarakat yang bisa membantu program Pemkot Makassar,” katanya.

Mengantisipasi potensi pelanggaran, Komisi D DPRD Makassar membuka ruang pengaduan bagi masyarakat yang merasa dihalangi, ditekan, atau dipersulit dalam proses pendaftaran calon RT/RW.

“Kalau ada pembatasan, DPRD Kota Makassar melalui Komisi D menjadi tempat pengaduan. Masyarakat bisa langsung melapor ke kami,” pungkas Muchlis.

Sebelumnya, Kelurahan Buloa tengah menjadi sorotan setelah sebuah video yang menampilkan Lurah Buloa, Naz Alamsyah Wiradinata, saat membagikan kupon Jumat Berkah kepada warga, beredar luas di media sosial. Rekaman tersebut memunculkan dugaan bahwa Naz mengarahkan dukungan kepada salah satu calon ketua RT dengan menyebut seorang perempuan berhijab sebagai “orangku”.

Dalam video berdurasi 1 menit 6 detik itu, Naz tampak mendatangi rumah warga sambil membagikan kupon dan mengaku baru menerima honor sebagai lurah, sehingga ingin berbagi rezeki. Namun, sorotan publik muncul ketika ia memperkenalkan perempuan berhijab yang diduga sebagai calon ketua RT.

“Kebetulan ada rejeki ini pak ya. Video saja pak! Ini. Saya baru-baru dapat honor lurah. Biar saya bagi-bagi,” ujar Naz dalam video yang beredar.

Seorang warga yang merekam momen tersebut kemudian menimpali, “Tadi tidak seperti itu pembicaraannya pak, tadi seperti menyampaikan kepada warga bahwasannya ini orangku.”

Naz langsung membantah, namun ucapannya justru memperkuat dugaan publik. “Tidak! Tidak! Dengarki dulu, ini orang saya pak,” katanya sambil menunjuk perempuan tersebut.

Naz kemudian mengatakan bahwa RT sebelumnya banyak menerima keluhan, dan ia ingin warga memberi dukungan kepada calon yang menurutnya mampu membantu menyelesaikan persoalan di wilayah itu.

“Saya tidak seperti pemimpin kita yang lalu. Saya tidak mau ngomong apa-apa ini. Kita bantuka, saya bantuki. Ada rezeki dari Pak Lurah ini. Ini orangku. Terima kasih,” ucapnya menutup percakapan dalam video itu.

Setelah video tersebut viral, Naz memberikan klarifikasi melalui video resmi. Ia membantah tuduhan bahwa dirinya mengkampanyekan salah satu calon ketua RT.

“Saya memang membawa semua calon-calon RT yang berkompetensi. Kita butuh sekarang calon RT, RW yang betul-betul ingin melihat warganya lebih bagus lagi,” jelasnya.

Terkait kupon Jumat Berkah, Naz menegaskan bahwa kupon tersebut dikeluarkan atas nama kelurahan dan tidak memuat nama calon ketua RT mana pun.

“Ini kupon atas nama kelurahan, tidak ada calon yang saya tulis di sini. Dan ini nama saya. Kebetulan saya punya rezeki, jadi saya bagikan sedikit sembako,” katanya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news