KabarMakassar.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi bahwa dua perusahaan besar tengah bersiap mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa kedua perusahaan tersebut berasal dari sektor industri dasar dan energi dengan total aset masing-masing lebih dari Rp1 triliun.
“Dua perusahaan ini sudah masuk kategori lighthouse company, dan targetnya selesai tahun ini. Dari total 26 perusahaan dalam pipeline IPO, 13 di antaranya memiliki batas waktu penyampaian laporan keuangan tahun ini,” ujar Nyoman Kamis (05/12).
Perusahaan yang masuk kategori lighthouse company adalah emiten yang dianggap memiliki daya tarik besar untuk pasar.
Kendati demikian, Nyoman mengaku pihaknya masih menunggu kepastian waktu pelaksanaan IPO dari kedua perusahaan tersebut.
Sampai dengan 29 November 2024, BEI mencatat ada 39 perusahaan yang berhasil mencatatkan saham sepanjang tahun ini, dengan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp5,87 triliun.
Dari 26 perusahaan dalam pipeline IPO, dua di antaranya memiliki aset kecil (di bawah Rp50 miliar), sementara enam tergolong berukuran menengah dengan aset Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Sisanya, mayoritas adalah perusahaan besar dengan aset di atas Rp250 miliar.
Nyoman juga merinci jumlah perusahaan yang sedang mengantre IPO berdasarkan sektor industrinya.
Berdasarkan data, terdapat 1 perusahaan dari sektor material dasar, 3 perusahaan dari sektor konsumer siklikal, 5 dari konsumer non-siklikal, 4 dari energi, 3 dari keuangan, 2 dari kesehatan, 3 dari industri, 3 dari properti dan real estate, 1 dari transportasi dan logistik, sementara sektor teknologi dan infrastruktur tidak memiliki perusahaan yang antre IPO.
Nyoman optimis bahwa keberhasilan dua perusahaan besar untuk IPO dapat menjadi pendorong kinerja positif pasar modal Indonesia di penghujung tahun.
“Total dana yang dihimpun melalui IPO tahun ini sudah cukup baik, dan kami percaya masih ada ruang untuk peningkatan,” tambahnya.
Keberadaan pipeline IPO yang terus bertambah menunjukkan minat tinggi perusahaan-perusahaan domestik untuk memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan.
Hal ini juga mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia di tengah tantangan global. Dengan dua perusahaan besar yang siap mencatatkan saham perdana, BEI berharap dapat menutup tahun ini dengan capaian yang memuaskan, sekaligus memperkuat posisi pasar modal Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi yang menarik di kawasan Asia Tenggara.
Untuk informasi, berdasarkan data yang diterima kru kabarMakassar, BEU mencatat kapitalisasi pasar per 12 November 2024 sebesar Rp7. 752 triliun dengan ketentuan;:
1. Jumlah Perusahaan Terdaftar: Terdapat 940 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia hingga tanggal tersebut.
2. Total Kapitalisasi Pasar: Kapitalisasi pasar total mencapai Rp12.296 triliun.
Perusahaan yang mencatat kapitalisasi terbesar ialah ;
1. Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp1.250,93 triliun, menguasai 9,85% dari total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia.
2. Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) berada di posisi kedua dengan kapitalisasi Rp900,75 triliun atau setara 7,17% dari total pasar.
3. Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) menempati peringkat ketiga dengan kapitalisasi pasar Rp756,93 triliun (5,96%).
4. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berada di posisi keempat dengan nilai pasar Rp720,21 triliun, menguasai 5,67% dari total pasar.
5. Amman Mineral International Tbk. (AMMN) menempati urutan kelima dengan kapitalisasi pasar Rp665,35 triliun (5,24%).
6. Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) berada di posisi keenam dengan kapitalisasi pasar Rp619,08 triliun atau 4,88%.
7. Bayan Resources Tbk. (BYAN) berada di posisi ketujuh dengan kapitalisasi Rp573,33 triliun (4,52%).
8. Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) berada di peringkat kedelapan dengan kapitalisasi pasar Rp343,67 triliun (2,71%).
9. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menempati urutan kesembilan dengan nilai pasar Rp279,36 triliun (2,20%).
10. Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) berada di posisi ke-10 dengan kapitalisasi Rp271,83 triliun (2,14%).
11. Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan nilai pasar Rp206,47 triliun, berada di peringkat ke-11 (1,63%).
12. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menempati urutan ke-12 dengan kapitalisasi pasar Rp193,85 triliun (1,53%).
13. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) berada di posisi ke-13 dengan nilai pasar Rp143,73 triliun (1,15%).
14. Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mencatat kapitalisasi Rp138,37 triliun, berada di posisi ke-14 (1,09%).
15. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) berada di peringkat ke-15 dengan kapitalisasi Rp130,14 triliun (1,03%).
16. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) mencatatkan kapitalisasi pasar Rp130,14 triliun, sama dengan AMRT (1,03%).
17. Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menempati posisi ke-17 dengan kapitalisasi pasar Rp104,29 triliun (0,82%).
18. DCI Indonesia Tbk. (DCII) berada di urutan ke-18 dengan nilai pasar Rp102,39 triliun (0,81%).
19. United Tractors Tbk. (UNTR) mencatat kapitalisasi Rp93,28 triliun, berada di posisi ke-19 (0,73%).
20. Barito Pacific Tbk. (BRPT) menempati peringkat ke-20 dengan kapitalisasi pasar Rp93,28 triliun (0,73%).
Secara garis besar, daftar tersebut mencakup berbagai sektor seperti perbankan, energi, properti, dan logistik