Hadapi Tarif Trump, Ini Langkah Pemda DIY

1 week ago 20

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY menyiapkan sejumlah langkah untuk merespon kebijakan tarif impor Amerika. Hal ini untuk melindungi produsen di DIY, yang selama ini paling besar mengekspor produknya ke Amerika.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi DIY, Yuna Pancawati, menjelaskan kebijakan Donald Trump tentu saja sangat berdampak pada ekspor DIY, di mana negara tujuan utama ekspor DIY adalah Amerika yang prosentasenya mencapai 43,19% dari total ekspor DIY.

“Ekspor tujuan Amerika sebesar 212,33 juta USD tahun 2023 dan meningkatkan th 2024 menjadi 236,25 juta USD. Adapun produk unggulan yg masuk ke Amerika antara lain barang dari kertas/karton, kerajinan anyaman, barang dari kulit seperti sarung tangan, garment, furniture, kerajinan dari batu, semen dan kayu serta gula semut,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

BACA JUGA: Siasat Eksportir DIY Hadapi Tarif Trump

Berdasarkan informasi yang beredar, Pemerintah Indonesia telah menyiapkan strategi untuk menghadapi kebijakan tersebut melalui Kementerian Perdagangan.

“Telah dilakukan koordinasi dengan Kementerian dan lembaga terkait agar beberpa langkah yang diambil Pemerintah Indonesia dapat terukur dan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia,” katanya.

Di level Pemda, tidak luput di DIY mengambil langkah-langkah seperti membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan IKM di DIY untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing mereka dengan berkolaborasi berbagai stakeholder.

“Mengembangkan kerja sama dengan pemerintah pusat dan lembaga lainnya untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam menghadapi kebijakan tersebut. Lalu ⁠mendorong dan fokus untuk meningkatkan penggunaan produk-produk dalam negeri,” paparnya.

Selain Amerika, pasar ekspor besar Indonesia lainnya yang masih bisa diandalkan yakni Eropa dan UEA. Meski demikian, untuk pasar ekspor Amerika menurutnya masih ada peluang karena beberapa negara lain tarifnya lebih besar.

“Indonesia masih lebih bisa bersaing dibanding tarif yang dibebankan ke Cina atau negara lain yang lebih tinggi dari 32 persen,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news