KLIKPOSITIF – Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Welly Suheri dan Parulian Dalimunte tetap monitor jalannya pemerintahan dari jarak jauh. Saat ini kedua pemimpin Pasaman ini sedang mengikuti Orientasi (retreat) Kepemimpinan bagi Kepala daerah dan wakil kepala daerah gelombang ke II tahun 2025 di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat.
“Kita tetap pantau dan monitor jalannya roda pemerintahan dari sini” kata Bupati Pasaman, Welly Suheri.
Selain itu, Bupati Pasaman Welli Suhery mengaku tidak begitu canggung saat mengikuti retreat kepala daerah ini.
Seperti halnya pola pembinaan di lembaga pendidikan (Lemdik), yang dikenalkan kepada peserta adalah kedisiplinan, bangun pagi, pengaturan tata tertib makan serta pola hidup mandiri tanpa dibantu.
“Kita cuma sempat canggung saat makan siang. Pasalnya, ada sebuah tradisi di meja makan Menza IPDN, yakni harus menyelesaikan makan siang hanya dengan batasan waktu dua lagu yang diputar. Dan tadi ada peserta yang kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi,” cerita Bupati Welly Suhery.
Namun soal bangun pagi selama ini sudah jadi kebiasaan. “Sudah jadi kebiasaan bangun sebelum subuh, jadi tidak ada masalah,” ujanya santai, sembari menambahkan tetap memonitor jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Pasaman
Kemudian, Retreat gelombang kedua kali ini diikuti 86 kepala daerah dari 93 kepala yang terdaftar. Sebab, enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan. Sedangkan satu kepala daerah adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo karena ibunya meninggal dunia. Adapun 86 kepala daerah yang hadir akan mengikuti retreat selama lima hari terhitung dari 22-26 Juni 2025.
Retreat gelombang kedua kepala daerah resmi dibuka Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, Minggu (22/6/25), di lapangan rektorat IPDN, Jatinangor.
,Bima dalam sambutannya
mengatakan, retreat kali ini adalah orientasi yang menginginkan agar 86 kepala daerah yang ikut bisa bangga menjadi bagian dari melayani masyarakat.
“Kami ingin agar Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, semakin kuat kebersamaan dalam keberagamannya. Semakin bangga menjadi bagian dari pelayan Nusantara,” kata Bima,
Retreat kali ini sama dengan retreat sebelumnya yang bertujuan agar kepala daerah memenuhi tugas pokok dan fungsinya. Demikian juga dengan sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang akan dilakukan dalam agenda tersebut.
“Agar Kepala Daerah juga memahami gegasan besar dari Presiden Republik Indonesia. Memahami, melaksanakan, dan mengakselerasikan program Asta Cita,” ujar Bima Arya.
Untuk memberikan penyesuaian, rektor IPDN Halilul Khairi memberikan pemahaman tata tertib selama di kampus berlangsung.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan rutinitas olahraga dan dilanjutkan dengan materi seputar tugas dan kebijakan pemerintahan. Kemudian dilanjutkan dengan materi yang berkaitan dengan tugas pokok fungsi sehari-hari, aturan-aturan yang ada dan berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah atau kebijakan nasional.
Diharapkan selama retreat, para kepala daerah dapat saling mengenal lebih dekat dan menjalin komunikasi yang efektif untuk mendukung kerja sama antardaerah.
Seperti diketahui, bahwa setiap kabupaten itu tidak bisa berdiri sendiri, pasti ada hubungan dengan sebelahnya, begitu juga dengan provinsi. Selama retreat diharapkan agar kepala daerah bisa saling mengenal, bisa saling bertukar informasi, dan nantinya diharapkan dapat menjadi suatu tim yang baik dan dalam pelaksanaannya bisa saling membantu untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berprinsip good government.
Sebelum diantar ke Jatinangor, Kepala Daerah peserta retret gelombang II dilepas secara resmil oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir dalam apel pelepasan di Kantor Kemendagri, Jakarta.
Dalam pesannya, Sekjend Kemendagri menekankan bahwa kegiatan retreat kepala daerah bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan sarana untuk menumbuhkan kembali kedisiplinan dan kemandirian. **