Kapal perang Republik Indonesia KRI Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 berhasil menuntaskan misi muhibah dan kemanusiaannya ke empat negara di Pasifik Selatan. Terdiri atas Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini (PNG), selama 48 hari berlayar sejak 9 Oktober 2024. - Antara.
Harianjogja.com, JAKARTA—Kapal perang Republik Indonesia KRI Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 berhasil menuntaskan misi muhibah dan kemanusiaannya ke empat negara di Pasifik Selatan. Terdiri atas Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini (PNG), selama 48 hari berlayar sejak 9 Oktober 2024.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut Letkol Laut (S) Ajik Sismianto menjelaskan Satgas Port Visit Pasifik 2024 kembali ke markas di Sorong, Papua Barat Daya, Senin (25/11). Kedatangan Satgas Port Visit Pasifik 2024 itu, yang berlayar bersama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH), disambut oleh Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto dan Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Daya Victor F. Salosa di Dermaga Lantamal XIV Sorong.
"Terima kasih kepada seluruh prajurit Satgas Port Visit Pasifik 2024 yang telah menunjukkan dedikasi, disiplin, dan semangat juang luar biasa," kata Kepala Staf Koarmada III membacakan sambutan Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan dilansir Antara Selasa (26/11/2024).
Pangkoarmada III menjelaskan misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan bertujuan untuk mendukung kebijakan politik luar negeri Pemerintah RI sekaligus sebagai bagian dari upaya melindungi kepentingan nasional di luar negeri.
"Kegiatan ini juga diharapkan dapat mewujudkan kepercayaan dan persahabatan (confidence-building measure) dengan negara-negara di Pasifik Selatan, dan mewujudkan kehadiran Indonesia di kawasan Pasifik Selatan," katanya.
Dalam acara penyambutan itu, kepulangan Satgas Port Visit Pasifik 2024, yang dipimpin oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, juga disambut berbagai pertunjukan tarian dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Tari Yembo Papua, Tari Reog Ponorogo, Tari Saman Aceh, dan Tari Falabea atau tarian perang dari Papua.
Di empat negara Pasifik Selatan itu, yaitu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan PNG, Satgas Port Visit Pasifik melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di atas kapal, menyerahkan paket bantuan obat-obatan dari Pemerintah RI ke pemerintah masing-masing negara tujuan, kemudian memperkenalkan KRI WSH-991 yang merupakan kapal bantu rumah sakit buatan Indonesia, menggelar resepsi di atas kapal, dan bertemu dengan mitra-mitra Indonesia di tiap negara tujuan.
"Selama menjalankan tugas, Satgas Port Visit Pasifik telah memberikan pelayanan medis yang profesional, dan mereka bekerja sepenuh hati. Mereka telah menjadi ujung tombak diplomasi kemanusiaan Indonesia di luar negeri," ucapnya.
Misi kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan, KRI WSH-991 mengangkut seluruh personel satgas sebanyak 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak KRI, 36 staf satgas yaitu tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, dan perwira penerangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara