Lalu Lintas Kawasan Mangunan Dievaluasi, Sistem Satu Arah Jadi Sorotan

1 week ago 4

Lalu Lintas Kawasan Mangunan Dievaluasi, Sistem Satu Arah Jadi Sorotan Ilustrasi Pinus Sari Mangunan. - Harian Jogja/Anisatul Umah

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perhubungan (Dishub) DIY tengah mengevaluasi sistem manajemen lalu lintas yang telah diterapkan khususnya pada rute Imogiri-Mangunan-Terong-Patuk. Fokus evaluasi ini terutama pada penerapan sistem satu arah di wilayah Watu Goyang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY Rizki Budi Utomo mengungkapkan bahwa evaluasi ini dilakukan sebagai respons atas permintaan dari berbagai pihak, termasuk Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul dan Koperasi Notowono selaku pengelola wisata Mangunan. “Setelah kami tinjau di lapangan, memang ada beberapa masukan terkait dengan sistem satu arah ini,” ujar Rizki, Sabtu (9/11/2024). 

Salah satu poin penting yang menjadi sorotan adalah penutupan sebagian jalur di sekitar Seribu Batu.

Meski begitu, Rizki menegaskan bahwa penutupan tersebut bersifat parsial dan hanya diterapkan pada segmen tertentu. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang kerap kali terjadi akibat karakteristik jalan yang menurun tajam. “Dengan sistem satu arah, kami berharap kendaraan dari arah bawah tidak bisa naik ke atas sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalkan,” ucap Rizki.

Namun, penerapan sistem satu arah ini juga menimbulkan sejumlah tantangan. Beberapa pihak menilai bahwa sistem ini justru menyulitkan akses bagi wisatawan dan berpotensi menghambat pertumbuhan sektor pariwisata di kawasan Mangunan.

Menanggapi hal tersebut, Rizki menjelaskan bahwa keputusan untuk menerapkan sistem satu arah telah melalui kajian yang mendalam. “Kami menyadari bahwa pariwisata Mangunan memiliki potensi yang besar. Namun, keselamatan pengunjung tetap menjadi prioritas utama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rizki berharap hasil evaluasi ini dapat menghasilkan solusi yang optimal, yaitu mampu meningkatkan keselamatan lalu lintas tanpa menghambat pertumbuhan sektor pariwisata. “Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, adanya kendala dalam lalu lintas di kawasan Mangunan dikhawatirkan akan berdampak pada target pendapatan sektor pariwisata.

Rizki mengakui bahwa potensi pendapatan pariwisata di Mangunan sangat besar. Namun, adanya kendala lalu lintas ini menjadi salah satu faktor yang menghambat pencapaian target tersebut. “Kami perlu mencari solusi untuk memajukan pariwisata di sana sambil tetap memperhatikan keselamatan lalu lintas,” ucap Rizki.

Promosi Drop

Akademisi Universitas Sanata Dharma Jogja Ike Janita Dewi menyebutkan promosi kawasan Mangunan saat ini cenderung menurun sehingga perlu ditingkatkan lagi. Promosi itu pun harus fokus pada dua faktor utama yang perlu diperhatikan yakni pola perjalanan wisatawan dan daya tarik baru untuk kawasan Mangunan.

“Kawasan Mangunan dan Terong hingga Patuk membutuhkan penataan pola perjalanan yang baik agar wisatawan tidak pindah ke kota lain. Kami juga meminta masukan terkait kondisi rute di Mangunan hingga Imogiri, apakah jalannya mendukung perjalanan wisatawan atau tidak,” ucapnya.

Ike menyatakan banyak penyedia jasa yang membuat paket-paket wisata ke Jogja hanya sehari.

Perubahan rute yang terjadi di kawasan wisata bisa mempengaruhi keputusan agen perjalanan untuk tetap menawarkan paket tersebut atau tidak. Termasuk kawasan Mangunan yang bisa saja dicoret dari paket perjalanan jika rute dianggap sulit atau merepotkan sehingga diperlukan kolaborasi dengan Visiting Jogja.

“Kami menawarkan Responsible Tourism Marketing. Kami ingin memosisikan Jogja sebagai destinasi yang peduli dan menjamin keselamatan wisatawan. Segala upaya rekayasa rute dan pengaturan satu arah dilakukan demi keselamatan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news