Harianjogja.com, JOGJA— Masyarakat yang berencana mengisi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Yogyakarta diimbau untuk mengetahui jalur-jalur alternatif yang bisa dilalui selama berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemerintah Daerah DIY menyiapkan tujuh jalur alternatif dari empat arah untuk mengantisipasi lonjakan arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Jalur alternatif tersebut mencakup pintu masuk DIY dari sisi barat, utara, timur, hingga selatan.
Dari arah barat, terdapat tiga jalur alternatif yang disiapkan, yakni Congot–Wates–Nagung–Brosot–Srandakan, Sentolo–Kalibawang, serta Klangon–Moyudan–Tempel.
Sementara dari arah utara, disiapkan satu jalur alternatif, yaitu Tempel–Turi–Pakem–Cangkringan–Prambanan. Dari arah timur, terdapat jalur alternatif Prambanan–Piyungan.
Adapun dari arah selatan, tersedia dua jalur alternatif meliputi Gading–Semin–Klaten–Sukoharjo serta Wonosari–Baron–Tepus–Bedoyo–Wonogiri.
Pada seluruh jalur alternatif tersebut, petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) DIY akan disiagakan. Selain itu, sarana dan prasarana pendukung seperti rambu petunjuk jalan serta penerangan jalan umum (PJU) juga akan dipasang.
“Ya, kami siapkan yang dibutuhkan di jalur alternatif,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti.
Dishub DIY memprediksi puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru terjadi pada 24–25 Desember 2025, 28 Desember 2025, serta 1 Januari 2026. Sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 4 Januari 2026.
Secara keseluruhan, pergerakan masyarakat selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026 diperkirakan mencapai 4.695.577 orang masuk dan 4.808.364 orang keluar wilayah DIY.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diimbau untuk menghindari perjalanan pada periode puncak arus. Alternatifnya, perjalanan dapat dilakukan sebelum atau sesudah waktu yang diprediksi padat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

3 hours ago
1















































