Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025

6 hours ago 1

Menyambut Masa Depan Cerah Emas dan Pangan pada 2025 diskusi bertopik Outlook 2025: Prospek Cerah Ekonomi di Era Pemimpin Baru kerja sama Galeri 24, Harian Jogja, dan Star FM. - Youtube - Harian Jogja

JOGJA—Komoditas emas dan pangan diprediksi membaik di tahun 2025. Hal ini berdasarkan diskusi bertopik Outlook 2025: Prospek Cerah Ekonomi di Era Pemimpin Baru kerja sama Galeri 24, Harian Jogja, dan Star FM.

Pergerakan emas dan pangan bisa terpengaruh oleh banyak sektor, termasuk pergantian pemimpin negara. Di akhir 2024, Indonesia memiliki presiden baru, Prabowo Subianto. Begitupun di negara lain, termasuk negara besar Amerika Serikat, yang baru saja memiliki presiden baru, Donald Trump. Kepala Divisi Komersial dan Pengembangan Bisnis Galeri 24, M. Ihsan Palaloi, mengatakan pada periode pertama Trump menjabat pada 2017 hingga 2021, pergerakan emas cukup baik.

“Waktu dia (Trump) menjabat [harga emas cukup] bagus, mudah-mudahan di periode kedua semakin bagus untuk investor emas. Di samping itu, semoga sektor riil pasar modal dan uang juga bisa menggerakkan, dan itu menjadikan income bagi pasar emas,” kata Ihsan, Kamis (21/11/2024).

Meski banyak orang bermain investasi di pasar modal dan uang, mereka tidak berpaling dari pasar emas. Ihsan mengatakan edukasi investasi emas sudah berjalan sejak puluhan tahun. Bahkan ibu-ibu rumah tangga sudah sering ke kantor pegadaian, induk perusahaan dari Galeri 24, untuk mengecek pergerakan emas.

Galeri 24 menyediakan berbagai produk emas, termasuk dengan konsep konsinyasi atau kerja sama bisnis pemilik barang yang menitipkan barangnya kepada pihak lain yang menjualkan. Nilainya mulai dari 1 hingga 100 gram. Galeri 24 sudah ada di 4.400 outlet pegadaian di seluruh Indonesia.

“Jangan lupa temen-teman usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan perusahaan, jangan lupakan nabung di emas, berapa gram pun, bisa satu atau dua gram. Emas bisa menjadi investasi yang potensial,” katanya.

Dalam diskusi Outlook 2025: Prospek Cerah Ekonomi di Era Pemimpin Baru yang berlangsung secara daring, hadir pula VP Industri Pangan ID Food, Agung Susanto Mukti.

ID Food merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang merupakan penggabungan dari 16 anak perusahaan. ID Food group membidangi sektor pangan seperti peternakan, perikanan, perkebunan, gula, perdagangan, hingga logistik.

BUMN yang sudah terbentuk sejak 2022 tersebut menyatakan optimisme swasembada pangan di era Presiden Prabowo Subianto.

Pemerintahan baru ini punya konsen yang besar dalam swasembada pangan, bahkan menargetkan empat sampai lima tahun ke depan bisa mencapai target tersebut.

Kondisi saat ini, masih ada komoditas yang defisit dan surplus antara produksi dan kebutuhan nasional. Misalnya dari sektor beras, meski produksi dalam negeri sudah mencapai 30,3 juta ton, namun masih defisit sekitar 1,2 juta ton.

Kedelai juga minus, dengan produksi 167.000 ton, namun kebutuhan dalam negeri sekitar 2,6 juta ton. Sementara jagung sudah surplus, dengan produksi nasional 14,5 juta ton, untuk kebutuhan dalam negeri 14,1 juta ton.

“Minyak goreng juga sudah surplus, bahkan Indonesia menjadi produsen minyak sawit terbesar di dunia. Hanya saja distribusi pangan Indonesia perlu regulasi yang tepat, sehingga produksi nasional yang sudah surplus ini bisa dirasakan oleh banyak pihak,” kata Agung.

Sementara untuk sektor pangan yang masih defisit, ke depan akan semakin dimaksimalkan dengan beragam program. Kementerian Pertanian bahkan menargetkan swasembada pangan tidak sampai lima tahun, namun bisa tercapai dalam tiga tahun ke depan.

“Kita harus optimis, termasuk juga dengan swasembada beras. Itu hal yang logis dicapai, kami juga dilibatkan untuk menyediakan bibit dengan berbagai terobosannya. Kita perlu mendukung, serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat, serta pelaku usaha,” katanya. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news