Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting

7 hours ago 2

Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting Kapal klotok menyusuri Sungai Sekonyer di kawasan konservasi Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (11/12/2025). ANTARA - Shofi Ayudiana

Harianjogja.com, JAKARTA—Sungai Sekonyer menjadi jalur utama wisata alam menuju habitat orang utan liar di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dengan perjalanan menyusuri hutan rawa gambut yang tenang dan kaya keanekaragaman hayati.

Kapal klotok merayap pelan di atas permukaan Sungai Sekonyer yang tenang. Haluan kapal melawan arus sungai membuat perjalanan terasa panjang namun menenangkan, menyuguhkan pengalaman khas wisata alam di Taman Nasional Tanjung Puting.

Air sungai berwarna cokelat kehitaman, menyerupai seduhan teh pekat, merupakan ciri khas ekosistem hutan rawa gambut. Aliran sungai tersebut membelah kawasan hutan yang diapit vegetasi bakau dan pohon nipah yang tumbuh rapat di sepanjang tepiannya.

Angin lembut menyapu wajah penumpang, berpadu dengan suara mesin kapal, kicau burung, serta gemerisik hutan yang menciptakan suasana alami dan menenangkan selama perjalanan menyusuri Sungai Sekonyer.

“Kalau datang Oktober—November, suasananya lebih tenang. Tidak seramai Juli—Agustus saat wisatawan mancanegara ramai berdatangan,” ujar Ade, pemandu yang menemani perjalanan.

Sungai Sekonyer menjadi jalur utama menuju habitat orang utan liar di kawasan konservasi Taman Nasional Tanjung Puting, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Jalur sungai ini menjadi akses utama wisatawan untuk menjelajahi kawasan konservasi sekaligus mengamati kehidupan satwa liar di habitat alaminya.

Terdapat tiga lokasi utama untuk menyaksikan orang utan liar, yakni Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey yang letaknya paling jauh. Perjalanan kali ini menuju Tanjung Harapan dengan waktu tempuh hampir tiga jam menyusuri Sungai Sekonyer. Di lokasi tersebut, wisatawan dapat menyaksikan aktivitas pemberian pakan orang utan yang menjadi daya tarik utama kunjungan.

Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey merupakan pusat rehabilitasi sekaligus lokasi pelepasliaran orang utan yang sebelumnya dipelihara manusia. Meski telah dilepasliarkan, pemberian pakan tambahan tetap dilakukan sebagai bagian dari pemantauan dan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Pemberian pakan orang utan dilakukan satu kali dalam sehari, yakni pada pukul 15.00 WIB, dan menjadi momen yang paling dinantikan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Taman Nasional Tanjung Puting.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news