Pohon Tumbang (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pohon tumbang, kabel listrik putus, dan kerusakan infrastruktur lainnya selama musim hujan yang disertai angin kencang.
Kepala BPBD Makassar, Muhammad Fadli, menegaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir perlu diantisipasi bersama. Menurutnya, setiap warga harus lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama di area yang banyak pepohonan besar dan papan reklame.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi pohon tumbang dan kabel listrik terputus, terutama saat hujan disertai angin kencang. Jangan berteduh di bawah pohon besar atau di dekat papan reklame dan bangunan yang tampak rapuh,” ujar Fadli, Rabu (29/10).
Ia menjelaskan bahwa banyak kasus bencana kecil terjadi bukan hanya karena pohon tumbang, tetapi juga akibat papan reklame dan bangunan tua yang tidak kuat menahan terpaan angin.
Fadli meminta agar masyarakat dapat mengenali lingkungan sekitar dan segera menghindar dari lokasi yang berpotensi berbahaya.
“Bukan hanya pohon yang berisiko tumbang, tapi juga papan reklame dan bangunan tua. Kalau terlihat rapuh, sebaiknya segera menjauh. Kita tidak tahu kapan angin kencang bisa datang,” jelasnya.
Selain kewaspadaan pribadi, masyarakat juga diminta segera melaporkan setiap kejadian darurat seperti pohon tumbang, kabel listrik putus, atau genangan air yang berpotensi membahayakan. Laporan dapat disampaikan langsung ke BPBD Makassar atau melalui layanan darurat 112 yang siaga 24 jam.
“Laporkan segera apabila terjadi pohon tumbang, tiang listrik roboh, atau kejadian darurat lainnya ke BPBD atau melalui 112. Kami akan turunkan tim ke lokasi secepatnya,” tegas Fadli.
Bagi para pengendara, imbauan juga disampaikan agar tidak melintas di ruas jalan yang banyak ditumbuhi pohon besar, terutama saat kondisi hujan deras atau angin bertiup kencang. Menurut Fadli, banyak kasus kendaraan tertimpa dahan karena pengendara tidak memperhatikan risiko lingkungan.
“Kami juga mengingatkan pengendara motor maupun mobil agar berhati-hati saat melintas di jalan yang banyak pohon besar. Jika tidak mendesak, sebaiknya cari jalur alternatif yang lebih aman,” ujarnya.
Di sisi lain, Fadli telah menginstruksikan seluruh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, relawan kebencanaan, serta aparat kelurahan untuk siaga penuh selama musim penghujan. Koordinasi lintas sektor juga diperkuat, termasuk dengan Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan PLN agar penanganan cepat bisa dilakukan bila terjadi gangguan.
“Kepada seluruh tim TRC, relawan, dan aparat kelurahan, saya minta untuk selalu siaga dan cepat berkoordinasi jika terjadi bencana. Jangan tunda laporan atau tindakan, karena kecepatan respons menentukan keselamatan warga,” kata Fadli.
Menurutnya, kesiapsiagaan menghadapi bencana tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Ia berharap warga Kota Makassar dapat membiasakan diri memeriksa kondisi sekitar rumah dan lingkungan sebelum musim hujan mencapai puncaknya.
“Kalau ada pohon yang terlihat miring atau cabangnya berisiko patah, segera laporkan ke pihak kelurahan atau dinas terkait. Lebih baik dicegah sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.


















































