7 hours ago
3
KLIKPOSITIF — Pameran Patung Internasional Arby Samah ke-95 yang diselenggarakan pada 19-23 Juni 2025 sedang berlangsung di Galery Taman Budaya Sumbar.
Pameran ini memberikan harapan besar bagi perkembangan seni patung di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.
Baca Juga
Menurut Ali Umar, kurator pameran, acara ini bukan sekadar ajang pamer karya, melainkan menjadi titik balik kebangkitan seniman patung yang saat ini jumlahnya terus menurun.
Ali Umar menyoroti fakta penting bahwa seni patung semakin langka di kalangan generasi muda. Salah satu penyebab utama adalah minimnya pembelajaran patung di lembaga pendidikan formal.
Dahulu, patung menjadi salah satu jurusan penting di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) yang tersebar di Sumatera Barat, Bali, dan Yogyakarta. SMSR Sumbar bahkan menjadi salah satu sumber utama lahirnya seniman patung hebat, termasuk Arby Samah sendiri, sosok yang diabadikan dalam pameran ini.
Namun, sayangnya kini jurusan patung bahkan tidak lagi diajarkan di kampus-kampus seni rupa, menimbulkan kekhawatiran mendalam akan putusnya regenerasi pematung di Indonesia.
Hal ini berpotensi membuat seni patung sebagai salah satu cabang seni rupa tradisional kehilangan penerus dan mengalami kemunduran yang serius.
Meski tantangan tersebut nyata, harapan tetap menyala dari berbagai pihak. Zulkifli, Plt. Kepala Taman Budaya Sumatera Barat, menegaskan komitmen lembaganya untuk terus memberikan ruang dan dukungan kepada seluruh seniman, termasuk para pematung.
Pada 2022, Taman Budaya Sumbar telah memberikan penghargaan kepada Arby Samah sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam mengembangkan seni patung.
Dengan adanya pameran internasional ini, diharapkan minat masyarakat dan generasi muda terhadap seni patung kembali meningkat. Dukungan dari lembaga budaya dan edukasi diharapkan dapat menginisiasi kembalinya pembelajaran patung di lembaga formal agar tidak ada lagi generasi yang kehilangan akses untuk belajar dan berkarya di bidang ini.
Pameran Arby Samah ke-95 tidak hanya menjadi momentum penghormatan terhadap karya seorang maestro, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya pelestarian dan regenerasi seni patung sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Dengan sinergi semua pihak, seni patung Indonesia bisa bangkit kembali dan berkembang lebih pesat di masa depan.
