Harianjogja.com, JOGJA—Tujuh pemain Elite Pro Academy PSIM Jogja dari SMA N 1 Sewon memberikan penghormatan kepada guru dengan membagikan bunga pada Hari Guru, 25 November 2025, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.
Rombongan yang dipimpin oleh kiper PSIM U-18, Adrian Yazid Rizkika, bersama enam rekannya—Rasya, Sheva, Raffy, Adam (U-18), serta Erzha dan Rian (U-20)—datang membawa kehangatan di lingkungan sekolah dengan aksi penghormatan mereka.
Adrian menyampaikan pesan langsung kepada para gurunya, "Pak dan Bu, ini merupakan sedikit apresiasi dari kami tim PSIM U-18 dan U-20 untuk bapak dan ibu guru yang telah berjasa mendidik kami semua," ungkapnya, dikutip dari keterangan tertulis.
Adrian menegaskan bahwa di balik ambisi prestasi di lapangan hijau, komitmen terhadap pendidikan akademik tetap menjadi prioritas utama. Pesan para guru selalu dipegang teguh oleh para pemain muda tersebut.
"Tetap harus maksimal di tim PSIM dan tetap harus fokus di sekolah juga. Biar jalannya seimbang antara sepak bola dan akademinya," tegas Adrian, mencerminkan kedewasaan dalam mengelola tanggung jawab ganda.
Adrian menutup pesannya dengan ucapan terima kasih yang mendalam: "Terima kasih banyak kepada bapak dan ibu guru yang telah memberikan banyak ilmu kepada kami, baik ilmu akademik, kedisiplinan, bahkan di luar sekolah," katanya.
Ridwan Fauzi, Guru PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) sekaligus Pelatih KKO (Kelas Khusus Olahraga), mengungkapkan rasa bangga yang mendalam atas pencapaian para siswanya di EPA PSIM.
"Pastinya bangga, anak-anak bisa masuk ke EPA PSIM. Jadi, selain bisa berprestasi di bidang akademik, mereka juga bisa berprestasi di bidang olahraga," ujar Ridwan dengan senyum kebanggaan.
Ia menjelaskan bahwa karakter adalah fondasi utama pendidikan di SMA N 1 Sewon. Disiplin menjadi nilai nomor satu yang ditekankan, baik di dalam maupun luar lapangan.
"Kami selalu menekankan kepada anak-anak untuk bisa membawa nama baik sekolah lewat olahraga, lewat perjuangan mereka di PSIM. Disiplin itu nomor satu, dan juga, selalu menghormati siapapun, terutama senior, untuk bisa belajar dari mereka," tegas guru berusia 38 tahun tersebut.
Ridwan berharap, kegiatan penghormatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara dunia pendidikan dan olahraga, yang membuka jalan bagi pemain muda untuk meraih mimpi besar mereka.
"Semoga mereka bisa sukses di EPA PSIM, syukur-syukur besok bisa lanjut ke senior, intinya yang terbaik untuk mereka," pesannya penuh harap.
Aksi penghormatan para pemain muda PSIM ini tidak hanya menunjukkan prestasi atletik mereka, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai karakter dan kedisiplinan yang telah ditanamkan melalui pendidikan di sekolah, membuktikan bahwa kesuksesan di lapangan hijau dapat berjalan seiring dengan pembentukan kepribadian yang mulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

2 hours ago
1
















































