Suasana Pemilahan Ketua RT di Makassar (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Pemilu Raya Rukun Tetangga (RT) yang digelar serentak pada 3 Desember di Kota Makassar dinilai sukses berlangsung tertib, inklusif, dan minim gesekan.
Penilaian tersebut disampaikan Pengamat Politik Parameter Publik Indonesia, Ras MD, yang menilai bahwa pelaksanaan pemilihan tahun ini menjadi bukti semakin matangnya demokrasi di tingkat akar rumput.
Menurut Ras MD, keberhasilan ini tidak lepas dari kemampuan Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin yang dinilai mampu mengelola tahapan pemilihan secara profesional dan transparan.
“Kita patut mengakui bahwa Pemkot Makassar berhasil menghadirkan proses pemilihan yang transparan dan memberi ruang luas bagi warga untuk menentukan figur terbaik di lingkungannya,” ujarnya, Sabtu (6/12).
Ia menambahkan, minimnya gesekan di lapangan menunjukkan bahwa dinamika politik lokal dapat dikelola dengan baik dan dewasa.
“Ini indikator penting bahwa demokrasi lokal kita bergerak ke arah yang lebih matang,” tegasnya.
Ras MD mencatat bahwa kesuksesan Pemilu RT tak hanya terlihat dari suasana pemilihan yang kondusif, tetapi juga dari cakupan penyelenggaraan yang hampir merata. Ia menyebut hampir seluruh 15 kecamatan dan 153 kelurahan telah merampungkan dokumen penyelenggaraan pemilu, menandakan kesiapan administratif yang kuat.
“Kesiapan administrasi ini mencerminkan koordinasi birokrasi yang solid dan keseriusan pemerintah kota dalam memastikan tata kelola pemilihan berjalan sesuai standar,” ujarnya.
Ia juga menyoroti tingginya tingkat partisipasi warga, yang terlihat dari banyaknya calon yang maju.
Dari total 9.098 calon ketua RT yang memperebutkan 6.027 kursi, Ras MD menyebut angka tersebut sebagai bukti bahwa demokrasi mikro di Makassar tidak hanya hidup, tetapi juga sangat kompetitif.
“Warga ingin mengambil peran dan berkontribusi langsung dalam pelayanan publik di lingkungannya,” kata Ras MD.
Menurutnya, tingginya antusiasme tersebut tidak terlepas dari pendekatan komunikatif Pemkot Makassar. Mekanisme pencalonan yang jelas, informasi yang terbuka, serta fasilitasi teknis yang baik membuat warga merasa dilibatkan secara penuh.
“Pemilu RT ini bukan hanya memilih ketua lingkungan, tetapi juga mengukur sejauh mana pemerintah mampu merawat kepercayaan publik. Dan menurut saya, Pemkot Makassar berhasil membuktikan bahwa mereka mampu mengelola proses demokrasi mikro secara bertanggung jawab dan kredibel,” tegasnya.
Ras MD menilai, kesuksesan Pemilu RT harus menjadi modal penting bagi penguatan pelayanan publik di tingkat lingkungan. Ketua RT terpilih yang memiliki legitimasi kuat, menurutnya, dapat menjadi mitra strategis pemerintah kota untuk meningkatkan kualitas layanan administratif, keamanan lingkungan, hingga koordinasi sosial.
Ia menekankan agar pemerintah kota memastikan proses pascapemilihan berjalan optimal melalui pembinaan dan penguatan kapasitas bagi para ketua RT.
“Jika itu dilakukan, Makassar sangat berpeluang menjadi model nasional dalam praktik demokrasi lokal yang sehat dan pelayanan publik yang responsif,” tutupnya.
