Mantan Wali Kota Makassar dua periode, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto saat Menyalurkan Hak Pilih di Pemilihan RT, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Mantan Wali Kota Makassar dua periode, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, memuji kedewasaan politik warga Makassar usai dirinya menyalurkan hak pilih pada pemilihan ketua RT/RW.
Danny menilai masyarakat kini semakin cerdas dan tidak mudah terpengaruh praktik politik uang yang sempat mencuat jelang pemilihan.
Kata Danny, saat Ia tiba di sambut oleh lurah, RT sebelumnya, calon RT, dan tokoh masyarakat di TPS 1 RT 1 RW 1, lokasi yang sama ketika dirinya mencoblos pada Pilkada lalu.
Ia menegaskan bahwa sebagai warga kota, ia berkewajiban untuk berpartisipasi dan mendukung program demokrasi Pemerintah Kota Makassar.
“Kita harus beri contoh, jangan sampai kita absen (tidak hadir?. Dari awal memang program ini perlu mendapatkan supor dari semua kalangan, jadi sebagai warga, kita harus sukseskan,” ujarnya melalui saluran telpon, Kamis (04/12).
Menurut Danny, dinamika di TPS tempatnya memilih berjalan kondusif tanpa gesekan antarpihak.
“Tidak ji, saya malah buat guyonan, tidak ada yang berkelahi di sini. Bagus semua, sayang-sayang ki. Perbedaan pendapat itu biasa dalam demokrasi,” katanya.
Ia juga menyinggung adanya perdebatan warga mengenai calon RT lama dan calon RT baru. Namun Danny memilih netral, menurutnya semua yang mencalonkan diri adalah figur yang memang mampu menjalankan tugas dan menerima amanah.
“Saya tidak tahu siapa yang menang. Semua calon baik, ada yang teman kecil saya, ada yang lama dan kerja baik. Kita menyesuaikan saja dengan dinamika baru,” tambahnya.
Di sisi lain, Danny turut menyoroti laporan maraknya praktik politik uang dan pembagian sembako di beberapa wilayah pada Pilket RT kali ini. Ia bahkan menerima laporan adanya pemberian uang hingga Rp250 ribu per pemilih.
“Lebih gila daripada pileg. Jangan rusakki Makassar dengan yang begini. Sayang sekali, ini yang cerita RT sendiri tapi saya tidak perlu sebut dimana ya yang pastinya ada,” tegasnya.
Namun, menurut Danny, politik uang tersebut justru tidak berpengaruh pada hasil pemilihan.
“Ada satu kawasan yang diserbu uang luar biasa, tapi tidak ada satu pun yang menang. Alhamdulillah, tidak ada yang lolos. Itu cerita Ketua RW-nya,” ungkapnya.
Ia menyimpulkan bahwa masyarakat Makassar kini semakin matang dan sadar bahwa uang bukan alasan untuk menentukan pemimpin.
“Makassar itu kota orang cerdas. Banyak orang sudah sadar betul. Masa gara-gara Rp250 ribu, Rp200 ribu, kau mau siksa dirimu lima tahun? Orang sudah belajar dari sejarah demokrasi selama ini,” ucapnya.
Danny menegaskan pentingnya mendukung program demokrasi Pemkot Makassar sebagai bagian dari komitmen bersama menjaga kualitas pemerintahan.
“Harus kita dukung program Pak Wali. Itu program yang bagus,” tutupnya.
