PADANG, KLIKPOSITIF — Politeknik Negeri Padang (PNP) bersama PT Semen Padang dan 19 Nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Program BANGSA (Beasiswa Anak Nagari Semen Padang) dan Nagari Digital.
Penandatanganan MoU itu berlangsung di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) PNP, Senin (29/4/2025) pagi, bertepatan dengan pembukaan Pekan Kreativitas Teknologi Olahraga dan Seni (PKTOS) Genap 2025 yang digelar PNP.
Dari PT Semen Padang, MoU tentang Program BANGSA itu ditandatangani oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan, Iskandar Z Lubis. Kemudian terkait Nagari Digital, diwakili langsung oleh masing-masing Wali Nagari. Sedangkan dari PNP, ditandatangani oleh Direktur Surfa Yondri.
Penandatangan MoU turut disaksikan oleh Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, civitas akademika PNP yang terdiri dari Wakil Direktur, Ketua Jurusan, Tenaga Pendidikan, mahasiswa, Camat Salimpauang, Camat X Koto, dan Camat Batipuh Selatan. Kemudian dari PT Semen Padang, turut hadir Kepala Unit CSR Ilham Akbar, dan sejumlah staf Unit CSR.
Dalam sambutannya, Direktur PNP Surfa Yondri mengungkapkan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan PT Semen Padang dan pemerintah nagari kepada PNP. Ia menuturkan, tahun ini mekanisme penerimaan mahasiswa Program BANGSA berbeda dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya dilakukan melalui seleksi khusus, maka tahun ini mahasiswa penerima beasiswa Program BANGSA merupakan mahasiswa yang dinyatakan lulus melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
“Selain itu, pilihan program studi juga diperluas. Tidak hanya Teknik Mesin, calon mahasiswa kini bisa memilih Teknik Sipil, Teknologi Informasi, dan Teknik Elektro. Meski program diperluas, kuota penerima beasiswa tetap dipertahankan sebanyak 25 orang,” kata Surfa Yondri.
Menurutnya, diversifikasi pilihan program studi ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak minat dan bakat calon mahasiswa. “Kami berharap ini mendorong kualitas lulusan Program BANGSA lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” tambahnya.
Kemudian terkait MoU dengan 19 Nagari di Tanah Datar, Surfa Yondri menjelaskan bahwa ruang lingkup Nagari Digital mencakup pelatihan perangkat nagari, pembuatan website resmi nagari, hingga pembangunan sistem basis data administrasi masyarakat.
“Digitalisasi ini diharapkan mempercepat layanan publik di nagari, seperti pengurusan surat keterangan tidak mampu, akta kematian, dan dokumen lainnya, sehingga masyarakat lebih mudah mengakses layanan tanpa harus mengantre lama,” ujarnya.
Lebih jauh, Nagari Digital diharapkan dapat memberdayakan sumber daya lokal melalui promosi potensi ekonomi nagari, seperti pariwisata dan kuliner, yang ditampilkan dalam website nagari masing-masing. “Transformasi ini selaras dengan Asta Cita pembangunan nasional yang berorientasi pada digitalisasi pelayanan publik,” ujar Surfa Yondri.
Dari pihak Semen Padang, Iskandar Z Lubis menjelaskan bahwa Program BANGSA menyasar masyarakat lingkungan perusahaan yang tersebar di 12 kelurahan di tiga kecamatan di Kota Padang, yakni Lubuk Kilangan, Pauh, dan Lubuk Begalung.
“Di Lubuk Kilangan, seluruh kelurahan terlibat. Sementara di Pauh meliputi Limau Manis, Limau Manis Selatan, Koto Lua, dan Lambung Bukit. Di Lubuk Begalung, Kelurahan Pampangan menjadi bagian dari program ini,” terangnya.
Iskandar juga menyebutkan bahwa kerja sama antara PT Semen Padang dan PNP tidak berhenti pada pemberian beasiswa. Ke depan, kolaborasi ini akan diperluas ke program praktik lapangan di fasilitas Semen Padang.
“Kami memiliki fasilitas workshop dan kelas yang dapat dimanfaatkan untuk praktikum mahasiswa PNP. Hal ini untuk memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata yang memperkaya kompetensi mereka,” katanya.
Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada PNP dan PT Semen Padang atas dukungan terhadap pengembangan Nagari Digital. Ia menegaskan bahwa program ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik di nagari.
“Dengan digitalisasi, masyarakat akan lebih cepat mengakses layanan tanpa harus mengantre lama. Ini akan mempercepat proses administrasi dan mendukung pembangunan Tanah Datar yang lebih modern dan efektif,” ujar Fadly.(*)