Rional Silaban Puji MCH, Siap Kolaborasi Lanjutan

2 weeks ago 15
Rional Silaban Puji MCH, Siap Kolaborasi LanjutanDirektur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Rional Silaban (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Direktur Jenderal Kekayaan Negara (Dirjen KN) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Rional Silaban, memuji langkah inovatif Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar yang berhasil mengubah aset negara menjadi ruang publik produktif bagi generasi muda.

Rional menilai, pemanfaatan gedung milik negara di kawasan Jalan Nusantara No.109 menjadi Makassar Creative Hub (MCH) Nusantara merupakan contoh ideal bagaimana aset negara dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi penggunaan aset yang dimiliki oleh BLU LMAN ini. Ini bukan hanya pengelolaan aset, tetapi transformasi nilai dari aset pasif menjadi ruang produktif untuk masyarakat,” ujar Rional usai penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Makassar dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Jumat (07/11).

Menurut Rional, inisiatif ini sejalan dengan misi besar Kementerian Keuangan untuk memastikan pengelolaan aset negara tidak hanya berorientasi pada penerimaan keuangan negara, melainkan juga memberikan manfaat langsung kepada publik.

Rional menjelaskan, LMAN sebagai Badan Layanan Umum (BLU) memang dirancang agar mampu mengelola aset negara secara fleksibel dan adaptif sesuai kebutuhan masyarakat. Ia menyebut, langkah Pemkot Makassar memanfaatkan aset ini untuk pengembangan ekosistem ekonomi kreatif adalah bentuk nyata dari kebijakan publik yang visioner.

“Pemerintah pusat membentuk BLU LMAN agar aset-aset negara bisa dikelola sesuai kebutuhan daerah. Kalau aset seperti ini hanya disimpan, nilainya tidak hidup. Tapi kalau digunakan untuk masyarakat, seperti yang dilakukan Makassar, dampaknya luar biasa,” tegas Rional.

Gedung berlantai lima di kawasan strategis itu kini difungsikan sebagai pusat kegiatan inkubasi UMKM, pelatihan digital, produksi kreatif, hingga pameran ekonomi kreatif. MCH Nusantara juga menjadi rumah bagi komunitas dan talenta muda yang ingin mengembangkan kemampuan di bidang seni, desain, teknologi, dan kewirausahaan sosial.

“Yang diharapkan dari pemanfaatan aset seperti ini adalah peningkatan ekonomi kreatif daerah melalui kegiatan inkubasi, pameran, dan produksi. Nilai tambah ekonomi akan mengikuti bila masyarakat diberi ruang untuk berkembang,” tambahnya.

Rional juga menilai langkah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, sebagai contoh nyata bagaimana daerah bisa memanfaatkan aset negara secara produktif dan inklusif.

“Saya sangat bergembira karena aset ini digunakan untuk mendorong generasi muda agar memiliki semangat kewirausahaan (entrepreneurial mindset). Ini langkah yang patut dicontoh oleh pemerintah daerah lain,” kata Rional.

Ia menekankan, model kolaborasi seperti ini di mana pemerintah pusat menyerahkan pengelolaan aset negara kepada daerah dengan tujuan sosial dan ekonomi adalah praktik ideal yang ingin terus diperluas ke berbagai kota.

“Apa yang dilakukan Pemkot Makassar ini merupakan bentuk nyata dari unlocking potential membuka potensi yang selama ini tertahan oleh birokrasi dan kebijakan yang terlalu sentralistik,” ujarnya.

Lebih jauh, Rional membuka peluang kerja sama lanjutan antara Kementerian Keuangan dan Pemkot Makassar untuk mengoptimalkan aset-aset negara lain yang masih belum dimanfaatkan di sekitar Kota Makassar.

“Kami masih punya sejumlah aset negara yang dulunya beralih ke pemerintah sejak krisis tahun 1998, termasuk gedung ini. Kalau Pak Wali Kota berkenan, kami siap berkoordinasi untuk memanfaatkan aset-aset lain yang dimiliki Kemenkeu agar bisa dimanfaatkan masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya, inisiatif seperti yang dilakukan Pemkot Makassar merupakan contoh bagaimana sinergi antara pemerintah pusat dan daerah bisa menghasilkan nilai manfaat yang nyata, baik secara ekonomi maupun sosial.

Rional juga menjelaskan bahwa Makassar Creative Hub bukan sekadar gedung, melainkan simbol dari perubahan cara pandang dalam pengelolaan aset negara. Ia menyebut, MCH diharapkan menjadi titik temu bagi komunitas kreatif, pelaku usaha, dan pemerintah dalam membangun ekosistem kota yang inovatif dan inklusif.

“Creative Hub seperti ini penting karena menjadi ruang terbuka untuk kolaborasi lintas sektor mulai dari seni, budaya, desain, teknologi, film, hingga kuliner. Dari sinilah ekosistem ekonomi kreatif tumbuh,” tuturnya.

Rional juga menekankan pentingnya pendampingan dan kolaborasi berkelanjutan agar inisiatif seperti ini tidak berhenti di tahap peresmian.

“MoU ini baru langkah awal. Setelah ini, tugas kita adalah memastikan implementasi teknis, revitalisasi, serta penyusunan model pengelolaan bersama yang berkelanjutan antara Pemkot dan LMAN,” jelasnya.

Rional mengucapkan apresiasi kepada Pemkot Makassar dan masyarakat muda kota ini atas semangat inovatif yang terus tumbuh. Menurutnya, perhatian besar Pemkot terhadap pengembangan kreativitas dan digitalisasi menjadi faktor penting yang membedakan Makassar dengan kota lain di Indonesia Timur.

“Sekali lagi, selamat untuk masyarakat muda di Makassar yang memiliki wali kota dengan perhatian besar terhadap kreativitas dan potensi generasi muda,” tutup Rional

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news