Seniman Makassar Temui Appi Bahas Reaktivasi Makassar Art Forum

12 hours ago 3
Seniman Makassar Temui Appi Bahas Reaktivasi Makassar Art ForumPegiat Kebudayaan Makassar menemui Wali Kota Munafri Arifuddin (Dok: KabarMakassar)

KabarMakassar.com— Upaya menghidupkan kembali denyut seni dan budaya lokal mulai menemukan pijakan baru. Sejumlah seniman, budayawan, dan pegiat kebudayaan Makassar menemui Wali Kota Munafri Arifuddin (Appi) di Balai Kota, Senin (03/11).

Pertemuan ini membahas reaktivasi Makassar Art Forum (MAF) wadah lintas disiplin yang pernah menjadi ruang penting bagi pertumbuhan kesenian di Sulawesi Selatan.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab itu menjadi momentum lahirnya semangat baru bagi para pelaku seni di Kota Daeng. Mereka berharap, kebangkitan MAF dapat menjadi tonggak bagi ekosistem seni Makassar yang lebih terbuka, kolaboratif, dan berkelanjutan.

“Kami ingin menghidupkan kembali Makassar Art Forum sebagai wadah lintas disiplin. Forum ini bukan sekadar ruang pamer, tapi ruang ide yang bisa meneguhkan identitas Makassar sebagai kota kultural yang kuat sekaligus modern dan global,” ujar Asmin Amin, salah satu inisiator forum.

Asmin menjelaskan, gagasan membangkitkan MAF berawal dari kesadaran kolektif akan pentingnya ruang dialog lintas bidang seni dari teater, musik, seni rupa, sastra, hingga desain dan arsitektur yang selama ini berjalan terpisah. MAF, katanya, akan menjadi jembatan antar disiplin dan membuka ruang pertemuan ide antara seniman, akademisi, dan masyarakat.

“Forum ini lahir dari semangat menciptakan narasi baru tentang Makassar sebagai Kota Dunia. Ia simbolik, tapi juga punya manfaat nyata dalam membangun kebanggaan dan ekonomi kreatif warga,” katanya.

Ia menambahkan, MAF pada masa lalu pernah tumbuh dari inisiatif masyarakat seni, terutama di tengah situasi sosial yang menantang. Saat itu, forum menjadi simbol perlawanan kultural terhadap konflik dan kekerasan, dengan menghadirkan seni sebagai medium pemulihan sosial.

“Makassar Art Forum waktu itu muncul sebagai pernyataan identitas dan solidaritas. Sebuah selebrasi atas keberagaman dan solusi kreatif di tengah ketegangan sosial. Semangat itulah yang ingin kami hidupkan kembali,” ujarnya.

Enam bulan terakhir, para seniman telah menggelar berbagai diskusi dan focus group discussion untuk merumuskan arah baru MAF. Forum ini, lanjut Asmin, diharapkan bisa hadir dalam format yang lebih dinamis tidak hanya sebagai event seni, tapi juga ruang pendidikan, workshop, dan kolaborasi antar komunitas.

“Kami ingin menghadirkan forum yang fenomenal secara visual dan konseptual, yang bisa memperkuat branding Makassar sebagai kota seni dan kota dunia,” katanya.

Selain itu, MAF disebut akan mengusung pendekatan lintas institusi, dengan membuka sinergi bersama pemerintah. Dinas Kebudayaan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan disebut bisa mengambil peran sesuai bidangnya dari edukasi, promosi, hingga pelestarian nilai-nilai lokal.

“Nilai-nilai lokal ini yang harus kita transmisikan terus. Agar generasi muda bisa memahami bahwa seni bukan hanya tontonan, tapi juga cerminan identitas dan sumber ekonomi kreatif,” tambahnya.

Asmin menegaskan, seni dapat menjadi pintu masuk membangun kebanggaan terhadap kota. “Kami ingin orang datang ke Makassar bukan hanya untuk kuliner atau pantai, tapi juga karena atmosfer budayanya yang hidup. Seni bisa menggerakkan ekonomi,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut positif inisiatif tersebut. Ia menilai kehadiran kembali MAF dapat menjadi momentum penting memperkuat karakter budaya kota dan mempertemukan berbagai komunitas kreatif.

“Saya sangat mendukung inisiatif ini. Makassar Art Forum bisa jadi wadah besar yang mempertemukan banyak ide. Ini bukan hanya soal seni, tapi juga bagian dari pembangunan karakter kota dan promosi Makassar sebagai kota kreatif,” kata Appi nama karibnya.

Menurutnya, Pemerintah Kota siap bersinergi dengan komunitas dan pelaku budaya untuk menciptakan ekosistem seni yang hidup, inklusif, dan berkelanjutan.

“Pemerintah hadir bukan sebagai pengarah, tapi fasilitator. Yang bergerak tetap para seniman. Karena seni tumbuh dari bawah, dari kreativitas masyarakat,” ujarnya.

Appi juga menilai, ruang semacam MAF dibutuhkan agar generasi muda memiliki platform berekspresi dan berjejaring. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar seni dapat menjadi bagian dari dinamika ekonomi dan pariwisata kota.

“Kalau ini dikelola dengan baik, MAF bisa menjadi magnet baru. Seni dan budaya bukan hanya warisan, tapi juga sumber daya ekonomi. Makassar punya potensi besar untuk itu,” pungkasnya

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news