Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XXXI di Jogja Expo Centre (JEC), Sabtu (23/11/2024) - Jumali
BANTUL—Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan (STTKD) meluluskan sebanyak 691 taruna dan taruni dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-XXXI di Jogja Expo Centre (JEC), Sabtu (23/11/2024). Berbeda dengan wisuda di tahun sebelumnya, tahun ini STTKD hanya menggelar satu kali wisuda.
Wakil Ketua 1 Bidang Akademik STTKD, Erwhin Irmawan mengatakan pada wisuda STTKD yang ke-31, ada 691 wisudawan dan wisudawati. Mereka terdiri dari lulusan 6 prodi yakni S1 Teknik Dirgantara, D4 Manajemen Transportasi Udara, D3 Manajemen Transportasi, D3 Aeronautika, D1 Pramugari dan Pramugara serta D1 Ground Handling. Pada tahun ini dilakukan wisuda hanya satu kali, biasanya di tahun sebelumnya dua kali. "Kami ingin semua wisudawan berkumpul dalam satu momen, maka kami gelar wisuda hanya satu kali di 2024," katanya.
Berbeda dengan wisuda-wisuda sebelumnya, lanjut Erwhin, pada wisuda ke-31 kali ini adalah STTKD meluluskan mahasiswa S1 Teknik Dirgantara yang berasal dari program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Dia menjelaskan RPL merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, maupun pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu. "Jadi lembaga pendidikan mengakui capaian dari pengalaman, sertifikasi, pelatihan yang nonformal dan diakui sebagai SKS. Sehingga masa tempuh mereka bisa lebih cepat. Kurang lebih ada yang hanya satu tahun, ada yang 1,5 tahun. Mayoritas mereka dari industri penerbangan, dan lulusan RPL ini sudah bekerja kurang lebih 10 tahun," jelas Erwhin.
Menurut Erwhin, serapan lulusan dari STTKD sejauh ini tergantung kepada permintaan dari pasar. Semisal di industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pada saat jumlah pesawat bertambah maka jumlah pekerja untuk perawatan bertambah, pramugari juga bertambah. Selain itu, tenaga untuk ground handling juga bertambah. "Jadi semua merata untuk bidang kedirgantaraan. Karena rantai pasokan sumber dayanya itu tidak bisa dipisahkan satu per satu," ungkap Erwin.
Erwhin menyatakan sejauh ini serapan lulusan STTKD untuk wilayah Jogja masih sedikit. Banyak lulusan STTKD yang justru bekerja di luar Jogja seperti di Jakarta, bandara yang dikelola otoritas bandara. Selain itu, banyak lulusan STTKD yang bekerja di wilayah timur Indonesia dan luar negeri. "Kalau mahasiswa kami lebih banyak dari luar Pulau Jawa. Untuk yang dari luar Pulau Jawa, ada dari Lombok, Sumatra, Kalimantan. Untuk yang dari Pulau Jawa kebanyakan dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Untuk Jogja justru kurang dari 5 persen," ujar Erwhin.
Erwhin berharap para mahasiswa yang telah diwisuda agar bisa sukses menempuh di tahap selanjutnya, baik bekerja atau berwirausaha maupun melanjutkan studi. "Di sini kami juga berusaha membantu menggiatkan portal karier untuk membantu masalah lowongan kerja," ucap Erwhin.
Salah satu wisudawati STTKD, Wening Kinasih, 22, asal Salatiga, Jawa Tengah mengaku sudah lama tertarik menjadi mahasiswa STTKD, utamanya di bidang manajemen transportasi udara. Dia berharap, agar setelah diwisuda dirinya bisa langsung bekerja sesuai dengan bidang ilmu D4 transportasi udara yang ditekuninya. "Jadi pengennya nanti kerja di bagian Chek In Bandara. Seperti saat saya kemarin menjalani PKL di Bandara Husein Sastranegara," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News