Proses pembangunan Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. - Istimewa // PT Adhi Karya
Harianjogja.com, SLEMAN—Belasan rumah di Tlogoadi dan Tirtoadi dilaporkan mengalami keretakan dinding diduga akibat adanya aktivitas proyek tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman. Menanggapi laporan tersebut, pihak tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman mengaku siap mengganti kerusakan rumah yang dialami oleh warga.
Sebelumnya di media sosial, ada sebuah unggahan dengan narasi rumah yang mengalami keretakan dinding akibat proyek tol. Dalam unggahan tersebut, pemilik rumah berharap kepada pihak tol bisa memperbaiki kerusakan tersebut.
Humas Proyek Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 atau tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto jika rumah yang dindingnya mengalami keretakan karena aktivitas proyek tol tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman tersebut berada di daerah Tegalsari, Tlogoadi, Mlati, Sleman.
BACA JUGA : Pemerintah Segera Lelang Proye Tol Puncak Bogor
Pihak tol telah mendatangi rumah yang bersangkutan. Prinsipnya pengembang tol tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman tegas Agung siap mengganti kerusakan rumah yang ditimbulkan dari aktivitas pembangunan jalan tol.
"Yang bersangkutan sudah kita datangi dan sudah melakukan pembicaraan, intinya kita prinsipnya akan mengganti kerusakan rumah itu. Karena itu ditimbulkan proses pemadatan yang sudah kita lakukan," terang Agung dihubungi pada Sabtu (9/11/2024).
Pihak tol tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman, lanjut Agung, telah menawarkan penyelesaian kerusakan tersebut. Hanya saja pemilik rumah meminta waktu perbaikan dilakukan sampai pengerjaan pemadatan tanah selesai terlebih dahulu.
"Yang bersangkutan [pemilik rumah] minta waktu untuk menunggu sampai selesainya pengerjaan vibro. Nanti pekerjaan vibro [selesai] baru kita datang lagi untuk ditentukan skema penggantian perbaikannya," tegasnya.
Selain rumah di Tegalsari tersebut, Agung mencatat ada belasan rumah yang dilaporkan pemiliknya mengalami kerusakan yang disinyalir karena adanya proyek tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman. Rumah-rumah tersebut berada di daerah Tlogoadi maupun Tirtoadi. "Yang sudah melapor itu ada 16 rumah, kemarin 14 tambah dua," tandasnya.
Agung menjelaskan jika kerusakan rumahkk yang dilaporkan umumnya sama, yakni perihal keretakan dinding. "Sama, retak-retak dindingnya itu. Kalau boredpile enggak [berdampak] tapi vibro karena getarannya," ungkapnya.
Di beberapa bagian, kontraktor memang menggunakan alat vibro untuk memadatkan tanah. Dampak getaran dari alat tersebut yang selanjutnya mungkin menimbulkan dampak pada beberapa rumah di sekitar proyek. "Dengan sistem vibro itu jadi mungkin getarannya kencang sehingga ada dinding-dinding rumah yang retak," ujarnya.
Dinding rumah yang terdampak umumnya berada di luar trase Tol Jogja-Solo-YIA Seksi 2 Paket 2.2 atau tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman namun letaknya tidak jauh dari lokasi pengerjaan. "Iya, jadi kita melakukan pemadatan untuk jalan inspeksi, bukan mainroad kita tapi jalan inspeksi yang di samping tol itu tapi kan tetap kita lakukan pemadatan juga," terangnya.
Secara umum, skema yang ditawarkan berupa pemberian ganti rugi tol Jogja-Solo Ruas Trihanggo-Junction Sleman berupa uang untuk perbaikan. Skema ini sudah pernah diterapkan di rumah milik warga yang mengalami kerusakan di daerah Tirtoadi. "Sudah ada, kemarin di Tirtoadi itu sudah pernah kita perbaiki. Kita memberikan biaya terus yang bersangkutan mencari tukang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News