Terduga Pelaku Kasus Pemerkosaan Difabel di Gowa Dianiaya Massa Hingga Tewas

23 hours ago 3
Terduga Pelaku Kasus Pemerkosaan Difabel di Gowa Dianiaya Massa Hingga TewasTangkapan Layar Terduga Pelaku Pemerkosa Difabel saat Diarak, (Dok: Ist)

KabarMakassar.com – Sebuah insiden main hakim sendiri menjadi perhatian di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, setelah seorang pria berinisial A (47) tewas dianiaya massa lalu diarak keliling kampung dalam kondisi terikat pada sepeda motor.

Peristiwa yang terjadi di Kecamatan Tompobulu ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial, memicu perhatian publik dan respons cepat aparat kepolisian.

A diketahui menjadi sasaran amuk warga karena dituduh memperkosa seorang perempuan difabel berinisial T.

Menurut keterangan saksi, DT, dugaan pemerkosaan itu terjadi empat hari sebelum A tertangkap warga.

Saat kejadian, warga disebut telah mengetahui perbuatannya, namun A berhasil melarikan diri.

“Warga sebenarnya sudah tahu sejak hari itu, tapi pelaku sembunyi. Empat hari kemudian baru ditemukan,” kata DT, Kamis (04/12).

Setelah kejadian di Kelurahan Cikoro’, A disebut bersembunyi di rumah seorang warga selama dua hari. Ia kemudian melarikan diri ke kawasan hutan di kaki Gunung Lompo Battang, Desa Rappolemba, dan bertahan di sana dua hari berikutnya.

DT mengatakan A keluar dari persembunyian karena kelaparan dan sempat meminta makanan kepada warga serta membeli barang di warung.

“Karena memang sudah dicari, akhirnya ada warga yang melihat dia,” ujar DT.

Penemuan itu langsung memicu aksi pengejaran. A dikepung dan dianiaya hingga tewas. Jasadnya kemudian diikat dan diarak dari perbatasan Desa Rappoala hingga ke Kelurahan Cikoro’. DT juga menyebut adanya mutilasi pada alat kelamin korban.

“Diarak keliling kampung ditarik menggunakan sepeda motor sampai meninggal. Petugas puskesmas juga bilang alat kelaminnya dipotong,” ungkapnya.

Amuk massa disebut dipicu rekam jejak A yang dikenal sering berurusan dengan persoalan hukum. Menurut DT, A pernah terlibat kasus pelecehan seksual dan pencurian uang dalam jumlah besar, serta diduga kembali mencuri laptop sebelum peristiwa ini terjadi. Warga juga menilai tindakan tersebut sebagai ‘hukuman adat’.

Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaeman membenarkan adanya peristiwa penganiayaan yang menyebabkan A meninggal dunia.

Ia memastikan situasi di Desa Rappolemba, Desa Rappoala, dan Kelurahan Cikoro’ kini dalam keadaan kondusif.

“Memang beredar video dugaan penganiayaan. Kami sudah berkoordinasi dengan Polsek Tompobulu dan situasi saat ini sudah kondusif,” ujarnya.

Aldy menegaskan bahwa polisi telah turun langsung ke lokasi untuk mencegah potensi kericuhan lanjutan. Meski informasi awal menyebut A dianiaya karena dugaan pemerkosaan, kepolisian masih mendalami seluruh kronologi.

“Informasi awal seperti itu, namun kami masih akan memastikan kronologi kejadian sebenarnya,” jelasnya.

Dalam penyelidikan ini, Polres Gowa mengerahkan sejumlah satuan, termasuk tim Dokkes untuk visum, Sat Samapta, Reskrim, Intelkam, Binmas, serta Kapolsek setempat. Polisi juga berkoordinasi dengan Dokpol Polda Sulsel untuk pemeriksaan lanjutan.

Kasus ini kini menjadi fokus penyelidikan aparat, sementara polisi mengimbau warga untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri dan menyerahkan proses penegakan hukum kepada pihak berwenang.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news