Tiongkok Larang Drama Pendek CEO Jatuh Cinta karena Hedonisme

5 hours ago 4

Tiongkok Larang Drama Pendek CEO Jatuh Cinta karena Hedonisme Pekerja merapikan bendera partai baru menjelang perayaan pendirian Partai Komunis China, di sebuah bengkel di Hangzhou, provinsi Zhejiang, China, Kamis (28/6/2018). - REUTERS/Stringer

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Tiongkok melarang drama pendek bertema CEO jatuh cinta karena dinilai memamerkan kekayaan, hedonisme, dan nilai materialistis.

Genre drama pendek memang menjadi fenomena populer dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu alur yang paling digemari adalah kisah asmara antara pemimpin perusahaan kaya raya dengan karyawan atau sosok dari latar belakang ekonomi rendah.

Melansir Global Times, Administrasi Radio dan Televisi Nasional (NRTA) Tiongkok telah merilis regulasi baru terkait serial drama pendek bergenre romansa CEO pada 2024. Regulasi ini menekankan pentingnya menghindari konten yang mengagungkan pernikahan dengan individu atau keluarga kaya dan berkuasa.

Pemerintah memperingatkan para kreator agar tidak sengaja menciptakan konten provokatif yang memamerkan kekayaan maupun kekuasaan secara berlebihan. NRTA menegaskan bahwa kreator harus memegang teguh prinsip realisme dalam menggambarkan komunitas wirausaha.

“Kreator diminta untuk tidak membungkus kisah-kisah tidak masuk akal dengan kedok realisme, atau mengarang alur cerita yang terlalu aneh dan tidak memiliki nilai hakiki,” tulis laporan Guangdianshijie, akun WeChat yang berafiliasi dengan China Press and Publishing Media Group Co. Ltd.

Larangan Judul "CEO yang Mendominasi"
Praktik pengagungan kekayaan dinilai dapat mendistorsi persepsi publik terhadap pengusaha Tiongkok serta merusak citra komunitas bisnis secara keseluruhan. Dalam panduan terbaru tersebut, pemerintah mengarahkan kreator untuk:

- Mengangkat kisah nyata perjuangan pengusaha dari sisi sejarah maupun masa kini.

- Menghindari tema yang terjebak pada konflik asmara klise dan perselisihan keluarga.

- Menghapus promosi konsep pernikahan yang hanya mengejar kekuasaan semata.

- Menghindari penggunaan judul bombastis seperti "CEO yang Mendominasi" hanya untuk menggaet penonton.

Regulasi ini bertujuan untuk memperkuat manajemen industri kreatif dengan formula: pengurangan kuantitas namun peningkatan kualitas. Pemerintah Tiongkok melarang keras konten yang mempromosikan hedonisme serta karakterisasi tokoh yang menyimpang dari nilai-nilai arus utama sosialis.

Selain itu, drama pendek diwajibkan menghindari narasi tentang kesuksesan instan, kekayaan mendadak, atau prinsip mendapatkan sesuatu tanpa usaha. Melalui aturan ini, industri konten Tiongkok diharapkan menghasilkan karya yang lebih berkualitas, realistis, dan sejalan dengan nilai-nilai inti masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news