Viral Joget Sadbor Terkait Promosi Judi Online, Ini Kata Dosen Psikologi UNISA

5 days ago 2

Viral Joget Sadbor Terkait Promosi Judi Online, Ini Kata Dosen Psikologi UNISA Potongan layar dari video klarifikasi Gunawan "Sadbor" yang diunggah di media sosial Tik Tok Sadbor86 terkait kasus dugaan promosi situs web judi daring. -Antara - (@Sadbor86)

Harianjogja.com, SLEMAN—Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengungkapkan pandangannya akan fenomena Joget Sadbor di media sosial TikTok yang dilakukan masyarakat di Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Tren yang sempat menuai banyak pundi-pundi penghasilan bagi warga ini seketika berbalik karena munculnya promosi judi online.

Dalam sudut pandang psikologi, fenomena ini lata Ratna menunjukkan kreativitas dapat dimiliki oleh siapa pun dalam di usia berapa pun dan dalam kondisi apapun.

Ratna menyambungkan fenomena ini dengan landasan pemikiran Sigmund Freud yang menilai kreativitas tak bisa dilepaskan dari aspek yaitu aspek pribadi, pendorong, proses dan produk.

Lebih lanjut Ratna menjelaskan kreativitas juga dapat ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong individu ke perilaku kreatif. "Teori Freud ini dikenal dengan istilah teori kreativitas 4P. Kreativitas ini merupakan bagian dari kepribadian," terang Ratna, dalam keterangan tertulis, Senin (11/11/2024).

Ratna menambahkan kreativitas menurut Freud merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sekalipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.

"Dalam kasus Gunawan Sadbor terlihat bahwa ada mekanisme pertahanan diri yang dimiliki olehnya berupa represi dan sublimasi yang muncul menjadi sebuah kreativitas. Bentuk kreativitas tersebut adalah Joget Sadbor yang dinilai unik dan akhirnya diikuti oleh puluhan bahkan ratusan orang," kata Ratna.

Peran Media Sosial

Selanjutnya peran media sosial dalam penyebarannya membuat tren ini menjadi semakin cepat meluas, masif dan digandrungi. Sayangnya acap kali hal-hal viral yang awalnya bernilai positif menjadi bergeser kepada arah negatif akibat euforia dari kondisi yang ada.

"Hal inilah yang memicu munculnya sematan atau sisipan [promosi] judi online yang membuat konten ini bukan hanya viral namun juga dapat menghasilkan pundi-pundi. Karena aktivitas ini dilakukan berkelompok maka hasil yang didapat juga dinikmati bersama," katanya.

Freud lanjut Ratna memandang manusia sebagai makhluk deterministic, dimana tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsciousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting serta kejadian psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan. Ia mengembangkan pendapatnya sebagai kekuatan manusia berupa insting.

"Gunawan Sadbor menggunakan instingnya untuk mengembangkan kreativitasnya hingga dapat mempengaruhi orang lain dan meneruskannya berulang untuk menarik perhatian dan akhirnya menghasilkan pundi-pundi, hingga mengundang saweran dalam bentuk dolar yang jumlahnya tak kaleng-kaleng," katanya.

Kekuatan insting yang digunakan oleh Gunawan Sadbor lanjut Ratna merupakan bentuk pertahanan hidupnya sebagai manusia.

Freud melihat hal ini sebagai kecenderungan dari seorang Gunawan Sadbor yang dilihat sebagai "sesuatu" secara mental yang mengarah kepada perilaku yang ditujukan pada orang lain, ide, objek, dan kelompok tertentu untuk mengarahkan berkreatif.

Dalam teori psikoanalis, Freud menyatakan ego harus menghadapi konflik antara Id yang berisi naluri seksual dan agresif yang selalu membutuhkan penyaluran dan superego yang berisi larangan-larangan dan aturan yang menghambat naluri-naluri tersebut. Ego terang Ratna, masih harus mempertimbangkan realitas di dunia luar sebelum menampilkan perilaku tertentu.

"Berangkat dari gambaran mekanisme pertahanan yang ditegaskan oleh Freud ada kecenderungan untuk beralih ke perilaku dalam tindakan kreatif disebabkan kepuasaan awal tidak terpenuhi," terang Ratna.

BACA JUGA: Tabrakan Beruntun Tol Cipularang, Truk Rem Blong Tabrak Lima Mobil

Soal Judi Online

Kemudian bila merujuk konsep kunci dari teori kepribadian Sigmund Freud, maka menurut Ratna ada beberapa teorinya yang dapat diaplikasikan dalam analisa psikologi kasus Gunawan Sadbor dan dugaan judi online ini.

Pertama, konsep kunci bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Konsep ini disebut Ratna dikembangkan dalam penjelasan bahwa proses transfer ilmu kepada masyarakat sekitar.

"Dengan melihat hakikatnya manusia itu memiliki kebutuhan kebutuhan dan keinginan-keinginan dasar yang berupa kondisi ekonomi dan posisi diri sebagai seseorang yang viral dan terkenal. Ini dilakukan untuk menguatkan ego pribadi masing-masing," jelasnya.

Kedua, konsep teori tentang kecemasan yang dimiliki seseorang dapat digunakan sebagai wahana pencapaian tujuan oleh diri.

Pada kosnep ini membantu individu supaya mengerti diri memilih, memutuskan dan merencanakan hidup dengan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dibandingkan dengan tujuan atau goal diri.

"Apakah tujuan dapat tercapai sesuai dengan kenyataan yang ada. Jika tidak, maka dapat memunculkan kecemasan-kecemasan dalam diri seseorang sebagai kompensasi tuntutan tujuan yang ada," kata dia.

Di sisi lain Ratna berpendapat asyarakat Bojongkembar yang terdampak oleh keuntungan murni sebelum sisipan adanya judi online, seharusnya menyadari bahwa hal ini dapat mengundang potensi buruk ke depannya.

"Mestinya masyarakat tidak bergantung dengan fenomena ini secara terus menerus, karena secara psikologi manusia tidak bisa bahagia permanen hanya karena satu hal saja," katanya.  

Dalam kurun waktu tertentu masyarakat kata Ratna mungkin tidak akan lagi tertarik dengan tre  ini. Dikhawatirkan dari fenomena ini adalah ketika mereka sudah tidak lagi viral. Selain itu keadaan ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat Bojongkembar yang melakukan Joget Sadbor ini adalah mereka yang memiliki kelas menengah ke bawah. Mereka sangat rentan terhadap sebuah bujukan yang menurut mereka menarik.

"Hal ini dianggap sebagai lapangan pekerjaan, belum bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang bisa menjamin kehidupan mereka. Sudah banyak fenomena yang viral atau trending lalu jatuh dan mereka tidak lagi mendapatkan pendapatan dari keuntungan viral dan trendingnya fenomena tersebut," tegasnya.

Jika masyarakat ingin menganggap bahwa Joget Sadbor adalah suatu pekerjaan, maka mereka kata Ratna harus mampu berinovasi.

Dengan demikian khalayak media sosial akan terus tertarik dengan inovasi yang mereka ciptakan tanpa tunggangan dari berbagai peran lain yang justru mengancam peran pelaku sebagai bagian dari murninya kreativitas.

Sayangnya, sejumlah saweran terbesar selama siaran langsung diduga terafiliasi dengan judi online. Pada poin ini Ratna mengungkapkan jika pelaku kejahatan seringkali pandai beradaptasi dan menemukan cara baru untuk melakukan aktivitas ilegal.

Hal ini tercermin dari cara judi online yang mampu mencari celah untuk promosi lewat konten live streaming.

Dengan potensi bahaya dari fenomena tersebut menurut Ratna masyarakat harus waspada terhadap cara cepat mendapatkan uang yang punya risiko tinggi. Sebab, banyak orang lebih tertarik pada cara instan menjadi terkenal dan kaya, seperti siaran langsung TikTok, Instagram, dan lain-lain.

"Aksi Joget Sadbor ini yang sempat viral ini tidak hanya mendapatkan penghasilan yang melimpah, tetapi membawa nama daerah menjadi terkenal baik di dalam maupun luar negeri. Hanya sayangnya, nama besar Sadbor rusak seketika setelah terjerumus di kasus promosi judi daring, karena kepincut besarnya saweran yang diberikan situs web terlarang itu," katanya.

Di akhir, Ratna kembali merujuk analisa psikologi dengan pandangan Freud, yang mana keberadaan id, ego, dan super ego yang harmoni atau seimbang menjadi kunci bahwa peran kreativitas dapat dilakukan maksimal untuk menghasilkan 4P yaitu aspek pribadi (person), pendorong, proses, dan produk.

"Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press). Dukungan sosial masyarakat setempat jangan sampai justru menjadi pemicu ancaman bagi masa depan pribadi maupun kelompok masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news