1.500 Peserta Bakal Hadiri Seminar Internasional Perdamaian Gaza di UIN Alauddin Makassar

2 weeks ago 14
1.500 Peserta Bakal Hadiri Seminar Internasional Perdamaian Gaza di UIN Alauddin Makassar Gerbang UIN Alauddin Makassar (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bersiap menjadi pusat perhatian dunia akademik internasional dengan menjadi tuan rumah Seminar Internasional Perdamaian Gaza, yang akan digelar di Auditorium Kampus II Samata, Gowa, Senin, (17/11).

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Towards a Two-State Solution: Peran Kunci Presiden Prabowo Subianto dalam Mewujudkan Perdamaian di Gaza’ ini diproyeksikan dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta, terdiri atas akademisi, diplomat, tokoh lintas agama, dan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Menurut Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Drs. Hamdan Juhannis, kegiatan ini merupakan pengakuan atas kapasitas kampus Islam terbesar di Indonesia Timur tersebut dalam memainkan peran strategis di ranah diplomasi kemanusiaan dan perdamaian global.

“Kepercayaan ini menunjukkan bahwa UIN Alauddin tidak hanya menjadi pusat transmisi keilmuan Islam, tetapi juga pusat diplomasi moral yang menjembatani kepentingan kemanusiaan lintas bangsa,” ujar Prof. Hamdan di Makassar, Selasa (04/11).

Seminar internasional ini akan menghadirkan empat tokoh utama dunia akademik dan diplomasi global, yakni, Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Luar Negeri Muhammad Anis Matta, Prof. Robert W. Hefner dari Boston University, Amerika Serikat, dan Revda Selver Iseric, jurnalis asal Palestina.

Keempat narasumber akan membahas peran strategis Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong perdamaian di Gaza melalui pendekatan diplomasi moral dan solusi dua negara (two-state solution).

Prof. Hamdan menegaskan, momentum ini menjadi bukti nyata bahwa Makassar mampu menjadi panggung global bagi diplomasi kemanusiaan Indonesia.

“Dari Makassar, kita ingin menunjukkan bahwa kampus Islam di Indonesia bisa berperan sebagai jembatan pengetahuan dan kemanusiaan yang memberi solusi nyata bagi perdamaian dunia,” ujarnya menegaskan.

Seminar internasional ini juga diharapkan memperkuat posisi Indonesia sebagai motor diplomasi moral di dunia Islam. Dengan keterlibatan tokoh nasional dan internasional, UIN Alauddin ingin mendorong narasi bahwa diplomasi Indonesia tidak hanya bertumpu pada kekuatan politik, tetapi juga etika, empati, dan keilmuan.

“Presiden Prabowo menunjukkan komitmen untuk mengambil peran strategis dalam penyelesaian konflik Gaza melalui diplomasi damai. Seminar ini menjadi ruang refleksi atas peran itu, dan bagaimana akademisi bisa ikut memperkuatnya,” ujar Prof. Hamdan.

Kegiatan yang diperkirakan akan berlangsung selama delapan jam ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi ajang penguatan jejaring akademik internasional.

UIN Alauddin Makassar berkomitmen memperluas kerja sama dengan berbagai universitas luar negeri, termasuk Boston University dan lembaga riset Timur Tengah, guna mendorong kajian lintas disiplin tentang perdamaian dan hubungan antaragama.

“Kami ingin menunjukkan bahwa dari kampus Islam di Timur Indonesia, bisa lahir pemikiran global untuk dunia yang damai, adil, dan berkeadaban,” pungkas Prof. Hamdan Juhannis.

Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor I UIN Alauddin, Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag, menyebutkan seminar ini akan menjadi forum akademik global yang mempertemukan pemikir, diplomat, dan masyarakat sipil dari berbagai negara.

“Kegiatan ini bukan hanya soal politik internasional, tapi juga ruang kolaborasi kemanusiaan. Kami ingin forum ini menghasilkan kesepahaman baru antara akademisi dan pembuat kebijakan untuk membangun visi perdamaian yang berkelanjutan,” ungkap Prof. Kamaluddin.

Menurutnya, penyelenggaraan seminar internasional ini juga dirancang untuk melahirkan policy brief strategis yang akan diserahkan kepada Pemerintah Indonesia dan mitra internasional sebagai bahan rekomendasi diplomasi perdamaian.

“Kami menyiapkan naskah rekomendasi yang komprehensif agar hasil forum ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian di kawasan Timur Tengah, terutama Gaza,” ujarnya.

Selain empat pembicara utama, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dan tokoh nasional. Di antaranya Gubernur Sulawesi Selatan, Wali Kota Makassar, Bupati Gowa, serta Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dari berbagai provinsi di Indonesia Timur.

Kehadiran tokoh-tokoh lintas iman dari NU, Muhammadiyah, MUI, dan ormas lintas agama juga menjadi simbol komitmen bersama terhadap dialog antarumat dan solidaritas kemanusiaan untuk Gaza.

“Kami ingin menunjukkan bahwa perdamaian adalah bahasa universal, bukan milik satu agama atau bangsa saja. Semua elemen harus terlibat,” tambah Prof. Kamaluddin.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news