4 hours ago
2
PADANG, KLIKPOSITIF – Satu tahun pemerintahan Prabowo – Gibran yang jatuh pada hari ini, Senin 20 Oktober 2025 membuat catatan yang banyak di era pemerintahan ini, khususnya di bidang ekonomi. Pada perdagangan internasional, Indonesia masih memiliki posisi yang kuat karena di dorong oleh berbagai komoditas.
Guru Besar di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand), Prof. Dr. Drs. Syafruddin Karimi, SE, MA mengatakan, posisi Indonesia dalam perdagangan internasional tetap kuat sepanjang gejolak global.
“Neraca dagang mencatat surplus 63–64 bulan beruntun sampai Agustus, didorong komoditas berbasis sumber daya dan manufaktur ringan. Indonesia juga menangkap momentum ekspor pada Maret seiring dorongan pengiriman sebelum tarif AS berlaku, sekaligus membuka kanal baru lewat perdagangan karbon internasional yang mulai terhubung ke pembeli luar negeri,” katanya saat dihubungi di Padang.
Menurutnya, ke depan, keanggotaan BRICS dan akses ke New Development Bank memperluas pasar dan pembiayaan, sehingga Indonesia punya lebih banyak tuas untuk meredam guncangan eksternal.
Disisi lain, efek bergabung dengan BRICS sejak Januari 2025 dan melanjutkan keanggotaan NDB pada Maret terasa pada sisi akses pembiayaan dan diversifikasi mitra.
“Peluang pembiayaan infrastruktur dan transisi energi dari NDB terbuka, kerja sama mata uang lokal kian masuk akal, dan rencana pembiayaan dalam yuan lewat dim sum bond makin kredibel,” paparnya.
Selain itu, ketegasan Indonesia dalam politik luar negeri memberikan manfaat yang luar biasa bagi negara.
“Indonesia juga menegaskan politik luar negeri yang tetap independen sehingga manfaat ekonomi tidak mengorbankan otonomi strategi. Kuncinya ialah menyalurkan akses ini ke proyek yang bankable, berorientasi ekspor, dan menaikkan produktivitas, bukan proyek yang sekadar besar,” jelasnya.
Baca Juga
