10 Ribu Pelajar Sulsel Jalani Skrining Kesehatan untuk Deteksi Dini Penyakit

1 month ago 21
10 Ribu Pelajar Sulsel Jalani Skrining Kesehatan untuk Deteksi Dini PenyakitPelajar SMA Negeri 1 Makassar menjalani skrining kesehatan (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyasar 10 ribu siswa dan santri dalam skrining kesehatan massal untuk mendeteksi secara dini berbagai penyakit menular dan tidak menular.

Program ini menyasar pelajar SMA, SMK, MA, serta santri pesantren yang tersebar di 24 kabupaten dan kota. Pemeriksaan berlangsung secara serentak pada Selasa (14/10).

Skrining ini mencakup pemeriksaan TBC, HIV, kusta, hipertensi, dan kesehatan jiwa, dengan fokus pada kelompok usia remaja yang dianggap berada di fase krusial untuk pembentukan pola hidup sehat jangka panjang.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, mengatakan kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mendorong budaya deteksi dini di masyarakat.

“10 ribu targetnya. Untuk setiap kabupaten dikasih target 300-an, terus ada di pesantren 1.800-an. Jadi sekitar 10 ribuan untuk seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan,” ujar Ishaq, Rabu (15/10/2025).

Dia menegaskan bahwa skrining ini bukan hanya bentuk program sesaat, tetapi bagian dari kampanye berkelanjutan untuk mendorong masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan tanpa menunggu gejala serius muncul.

Kata Ishaq, kebiasaan menunda pemeriksaan kesehatan kerap membuat penyakit baru terdeteksi dalam kondisi sudah berat. Hal ini, menurutnya, menambah beban baik bagi individu maupun sistem layanan kesehatan.

“Jangan sampai parah atau nanti sakit baru terdeteksi bahwa dia sakit. Seharusnya sebelumnya itu diketahui supaya jangan menjadi penyakit yang merusak atau menambah beban nanti ke depannya,” jelasnya.

Ishaq juga menyoroti pentingnya kesehatan dalam mendukung proses belajar siswa. Dia menyebutkan bahwa gangguan kesehatan fisik maupun mental bisa menghambat kemampuan pelajar dalam menyerap pelajaran.

“Nggak bisa dia konsentrasi dan belajar dengan baik kalau tidak sehat. Nah itu sehat jadi modalnya ini anak sekolah. Kalau dia sehat, insyallah cerdas, insyallah dia bisa belajar, insyallah nanti kuliah sehat juga, produktif, kalau dia bisa nanti selesaikan semua tahapannya dan mendapatkan pekerjaan,” jelas Ishaq.

Ketika ditanya mengenai langkah lanjutan jika ditemukan siswa yang terindikasi sakit, Ishaq memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan mekanisme rujukan berjenjang, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.

“Nanti kan kita bersama dengan puskesmas ya, nanti dia periksa, setelah itu diobati bagi yang sakit, dirujuk nanti kalau yang perlu dirujuk. Yang jelas kalau didapatkan pasti dia akan diobati, ditindaki oleh puskesmas,” tegasnya.

Dia juga mengatakan bahwa hasil evaluasi dari skrining ini akan diumumkan kemudian, setelah data dari seluruh wilayah dikumpulkan dan dianalisis.

“Mungkin hari ini ya baru kita bisa evaluasi apa hasilnya. Tapi intinya bahwa dengan cek kesehatan gratis ini, atau screening kesehatan andalan sehati ini namanya, ini akan menjadi gerakan untuk menggalakkan hidup sehat, menggalakkan untuk screening, menggalakkan supaya orang deteksi dini,” kata Ishaq.

Selain untuk pelajar, program yang menjadi bagian dari gerakan ANDALAN SEHATI (Aksi Nyata Deteksi Dini, Lakukan Skrining Demi Harapan Hidup Sehat Kita) dalam rangka peringatan HUT ke-356 Sulawesi Selatan ini juga ditujukan untuk mendorong kesadaran masyarakat umum agar rutin melakukan pemeriksaan dasar di fasilitas layanan kesehatan. Dia menyarankan agar masyarakat tidak menunggu sakit untuk datang ke puskesmas.

Terlebih lagi, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program skrining kesehatan gratis yang dapat diakses oleh seluruh warga Indonesia pada hari ulang tahunnya.

Program skrining ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mewujudkan generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus mendukung program nasional penanggulangan penyakit menular dan peningkatan kesehatan jiwa remaja.

“Manfaatkan itu hari ulang tahun ta, manfaatkan ini hadiah ulang tahun dari Presiden ta. Setiap ulang tahun datanglah ke puskesmas. Tapi kalau memang perlu, bukan hanya ulang tahun, setiap minggu, setiap bulan, boleh datang cek tensi, cek gula. Kalau misalnya ada gula, cek yang lain-lah ya,” pungkas Ishaq.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news