27 Tahun Menanti, Warga Tamalanrea Akhirnya Nikmati Air PDAM

1 week ago 17
27 Tahun Menanti, Warga Tamalanrea Akhirnya Nikmati Air PDAMSuasana Warga Perumahan Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea Menikmati Air PDAM (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Setelah hampir tiga dekade menunggu, warga Perumahan Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, akhirnya bisa menikmati aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.

Langkah ini menjadi titik balik dari perjuangan panjang masyarakat yang selama 27 tahun hidup dalam keterbatasan air bersih, sekaligus menjadi bukti bahwa peningkatan layanan dasar kini menjadi prioritas utama PDAM Makassar.

Direktur Utama PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menegaskan bahwa pihaknya telah lama menaruh perhatian pada kawasan NTI dan sekitarnya. Ia menyebut, keluhan masyarakat tentang sulitnya akses air bersih di wilayah timur kota telah diterima sejak lama, bahkan sejak kawasan itu mulai dihuni pada akhir 1990-an.

“Keluhan warga sudah lama kami terima. Sejak tahun 1997 masyarakat di kawasan ini mengalami kesulitan air bersih. Karena itu, kami melakukan identifikasi menyeluruh untuk mencari sumber masalah dan solusinya,” jelas Hamzah, saat meninjau lokasi bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Selasa (11/11).

Menurut Hamzah, persoalan air tidak bisa hanya diselesaikan di ujung sistem atau di hilir. Kuncinya ada pada perbaikan di hulu, termasuk perizinan dan kapasitas pengolahan air baku. Dalam dua tahun terakhir, PDAM Makassar berhasil memperkuat sistem penyediaan air dengan mendapatkan izin pengolahan air baku dari kementerian terkait, yang memungkinkan peningkatan debit air secara signifikan.

“Begitu izin pengolahan air baku kami peroleh, kami langsung membangun jaringan pipa distribusi utama, termasuk koneksi dari Jembatan Tallo menuju wilayah timur Makassar. Ini adalah jaringan baru yang sebelumnya belum pernah ada,” paparnya.

Jaringan pipa baru tersebut kini telah berfungsi, mengalirkan air ke ribuan rumah di kawasan Tamalanrea dan sekitarnya. Hamzah menyebut, NTI menjadi wilayah barometer keberhasilan distribusi air bersih di wilayah timur Makassar.

“Khusus untuk NTI, ada sekitar seribu sambungan rumah tangga yang sebelumnya tidak terlayani. Sekarang, alhamdulillah, air sudah mengalir normal. Di jam-jam sibuk pagi hari memang masih perlu bantuan pompa, tapi setelah itu tekanannya stabil. Kami juga sudah menggunakan pipa baru berdiameter 500 milimeter agar distribusi lebih kuat,” ungkapnya.

Namun, PDAM Makassar tidak berhenti di situ. Hamzah menjelaskan bahwa pihaknya berencana melakukan pembenahan lanjutan pada jaringan pipa lama agar distribusi air ke rumah warga tidak lagi membutuhkan pompa tambahan.

“Harapan warga tentu agar air bisa mengalir langsung tanpa bantuan pompa. Karena itu, secara teknis kami akan mengganti pipa lama berdiameter dua inci menjadi empat hingga enam inci. Dengan diameter yang lebih besar, tekanan air akan jauh lebih kuat dan stabil,” ujarnya.

Selain NTI, PDAM juga menargetkan penyelesaian distribusi air bersih ke sejumlah perumahan di kawasan timur lainnya seperti Puri Kencana dan beberapa zona. Semua titik ini, menurut Hamzah, saling terhubung dalam sistem distribusi yang terkoneksi langsung dengan pipa Tallo.

“Kalau NTI sudah dapat air, kami bisa pastikan seluruh wilayah timur kota akan ikut terlayani. Karena sistem distribusi kami memang terpusat pada jaringan pipa Tallo yang langsung mengalir ke kawasan timur setelah jembatan,” tegasnya.

Bagi PDAM Makassar, keberhasilan mengalirkan air bersih ke NTI bukan sekadar pencapaian teknis, tetapi bentuk tanggung jawab sosial yang telah lama dinantikan warga.

“Selama 27 tahun masyarakat menunggu, dan hari ini air sudah mengalir. Ini adalah momentum yang membahagiakan bagi semua. Tapi kami tidak akan berhenti di sini, masih banyak kawasan lain yang harus kami benahi agar setiap warga Makassar mendapatkan hak yang sama atas air bersih,” tutup Hamzah Ahmad.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news