Suasana Kawasan Benteng Rotterdam, (Dok: Sinta KabarMakassar)KabarMakassar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah bersiap menampilkan kemegahan budaya lokal melalui Pagelaran Seni dan Budaya 2025 yang akan digelar pada 18–19 Oktober 2025 di kawasan bersejarah Benteng Rotterdam.
Acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Kebudayaan Nasional yang untuk pertama kalinya dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Pagelaran ini akan menghadirkan 50 penari pelajar, 15 pelaku teater, tiga band lokal, dan berbagai komunitas seni serta budaya yang mewakili kekayaan ekspresi warga Makassar.
Selain itu, pengunjung akan disuguhi atraksi khas daerah seperti kostum tradisional Makassar, karya Gerkatin Craf Makassar (komunitas teman tuli), hingga pameran karya Zaenal Beta, maestro pelukis tanah liat yang dikenal di tingkat nasional.
Tak hanya itu, komunitas vespa antik, balai kesenian, serta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga akan ambil bagian dalam rangkaian acara, menjadikan kegiatan ini sebagai ruang pertemuan antara seni, ekonomi kreatif, dan kebanggaan budaya lokal.
Kepala Dinas Kebudayaan Makassar Andi Patiware menyampaikan bahwa seluruh persiapan kegiatan sudah menunjukkan hasil positif.
Sejumlah sanggar yang akan tampil telah menyelesaikan gladi dan latihan teknis untuk memastikan pertunjukan berjalan sempurna.
“Alhamdulillah, hingga hari ini persiapan penyelenggaraan Pagelaran Seni dan Budaya 2025 sudah sangat baik. Sanggar-sanggar sudah melakukan gladi dan siap tampil. Kami optimistis acara ini akan menjadi momentum besar bagi kebangkitan seni dan budaya di Makassar,” ujarnya, Jumat (17/10).
Andi menjelaskan, kegiatan ini bukan sekadar panggung hiburan, melainkan bentuk nyata komitmen Pemkot Makassar dalam memperkuat identitas budaya daerah di tengah pesatnya perkembangan modernisasi.
Menurutnya, Makassar perlu terus menegaskan posisinya sebagai kota dengan akar sejarah dan tradisi yang kuat di Indonesia Timur.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan Syahruddin mengatakan, selama dua hari pelaksanaan, masyarakat akan disuguhkan ragam kegiatan interaktif dan edukatif.
Mulai dari pameran budaya, pertunjukan tari tradisional, mural art, diskusi budaya, hingga hiburan musik daerah yang menampilkan artis-artis lokal Makassar.
“Kami ingin menjadikan acara ini bukan hanya sebagai pertunjukan seni, tapi juga wadah edukasi dan interaksi budaya. Bahkan pelaku UKM juga dilibatkan untuk menampilkan produk kreatif berbasis budaya lokal,” ujarnya.
Acara tersebut rencananya akan dibuka langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, didampingi Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK, serta jajaran pemerintah kota.
Pihak Dinas Kebudayaan juga berharap hadirnya perwakilan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 19 sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan budaya daerah.
Selain itu, panitia melibatkan sejumlah sekolah untuk ikut serta dalam kegiatan edukatif di lokasi acara. Para pelajar akan diajak menyaksikan langsung pementasan seni dan budaya tradisional, sebagai langkah menanamkan kecintaan terhadap warisan leluhur sejak dini.
“Generasi muda harus menjadi bagian dari pelestarian budaya. Dengan mengenal sejak dini, mereka akan memiliki rasa bangga terhadap identitas lokalnya,” jelas Syahruddin.
Pagelaran Seni dan Budaya 2025 juga digelar bertepatan dengan momentum menjelang Hari Ulang Tahun Kota Makassar ke-418 pada 9 November mendatang.
Pemerintah berharap acara ini menjadi wujud nyata sinergi antara seniman, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya yang terus hidup di tengah perkembangan zaman.
Dengan semangat tema ‘Budaya Menyatukan Bangsa’, Makassar ingin menunjukkan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang masa depan membangun karakter, kreativitas, dan kebanggaan kota yang berakar pada nilai-nilai budaya luhur.
