6.027 RT di Makassar Akan Dipilih Serentak 3 Desember 2025

1 week ago 13
7.000 RT/RW di Makassar Akan Dipilih Serentak 3 Desember 2025Rapat Koordinasi Terkait Pemilihan Ketua RT dan Ketua RW Secara Serentak di Kota Makassar, (Dok: Sinta KabarMakassar).

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) bersiap melaksanakan pesta demokrasi tingkat warga, yakni Pemilihan Ketua RT dan RW Serentak 2025 di seluruh wilayah kota.

Data BPM mencatat, terdapat 6.027 Ketua RT di seluruh Kota Makassar yang masa jabatannya berakhir dan akan dipilih kembali tahun ini oleh warga pada Rabu, (03/12) mendatang.

Setelah itu, RT terpilih akan memilih ketua RW, berdasarkan data BPM data Ketua RW yang akan diisi sebanyak 1.005.

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan bahwa momentum ini bukan sekadar ajang seremonial, melainkan bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpin lingkungan yang mampu mewakili aspirasi dan kepentingan warganya.

“Yang kita butuhkan adalah bagaimana RT/RW ini menjadi bagian dari pemerintah yang mampu melaksanakan tugas-tugas pokok dan menerjemahkan program unggulan sampai ke masyarakat,” tegas Munafri atau Appi, dalam rapat kordinasi pemilihan RT/RW, Selasa (11/11).

Appi menekankan pentingnya pelaksanaan pemilihan berjalan efektif, efisien, serta sesuai aturan. Ia meminta agar seluruh proses berlangsung transparan, tertib, dan partisipatif, sebagai wujud kedewasaan demokrasi di tingkat akar rumput.

Menurutnya, RT dan RW memiliki peran vital dalam memastikan program pemerintah tersampaikan dengan baik kepada warga. Karena itu, yang dibutuhkan bukan hanya sosok populer, melainkan tokoh masyarakat yang dikenal di wilayahnya, memiliki visi, serta mampu bekerja di lapangan.

“Kita lakukan pemilihan ini supaya masyarakat bisa berkolaborasi dengan pemerintah. Kita butuh orang yang punya kemampuan dan kemauan bekerja, bukan sekadar menjabat,” ujarnya.

Appi juga mengingatkan pentingnya keadilan dalam pelayanan publik di tingkat lingkungan. Ia menolak keras adanya praktik diskriminatif dalam distribusi bantuan sosial maupun program pemerintah.

“Tidak boleh ada Ketua RT atau RW yang memilah-milah warga. Tidak ada keluarga yang dapat apa, sementara yang lain tidak. RT dan RW harus jadi bagian dari tim pemerintahan yang memberikan pelayanan adil dan tepat sasaran,” tegasnya.

Pemerintah berharap hasil pemilihan nanti melahirkan pemimpin lingkungan yang mampu menjalankan program-program pokok pemerintahan hingga ke tingkat keluarga.

Appi menekankan pentingnya sistem evaluasi berkala terhadap kinerja RT dan RW, agar pelaksanaan program di lapangan dapat terukur dan tepat sasaran.

“Banyak tugas yang harus tereksekusi di bawah. Harus ada tenggang waktu evaluasi, kegiatan wajib, dan indikator kerja agar semua terkontrol,” jelasnya.

Wali Kota meminta dukungan seluruh pihak, termasuk TNI, Polri, dan Satpol PP di tiap kecamatan, untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Ia mengingatkan agar pesta demokrasi warga ini tidak menimbulkan perpecahan.

“Pemilihan RT/RW ini bukan ajang tegang-tegangan. Yang memilih adalah warga yang saling mengenal. Jangan ada kubu-kubuan. Semua harus berjalan normal dan bermartabat,” pesannya.

Appi juga menyebut, pelaksanaan pemilihan ini merupakan bagian dari pendidikan politik masyarakat, terutama dalam membangun kesadaran demokrasi di tingkat lingkungan.

“Ini bagian dari proses belajar berdemokrasi. Kenapa kita memilih, padahal bisa saja ditunjuk? Karena kita ingin masyarakat terlibat, aktif, tidak apatis,” tandasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news