
KabarMakassar.com — Provinsi Maluku mencatat sejarah baru dalam dunia kesehatan. Untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka 80 tahun lalu, operasi bypass jantung berhasil dilakukan di RSUP Dr. Johannes Leimena, Ambon.
Keberhasilan ini menandai babak baru layanan kesehatan jantung di Indonesia Timur sekaligus mempertegas upaya pemerataan akses layanan medis di seluruh provinsi.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin hadir langsung menyaksikan pencapaian tersebut. Ia menilai, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian teknis medis, tetapi juga simbol hadirnya negara untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di wilayah kepulauan.
“Setelah 80 tahun Indonesia merdeka, Maluku akhirnya bisa melakukan operasi bypass jantung pertama. Ini bukan hanya soal fasilitas, tetapi soal penyelamatan nyawa dan keadilan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Menkes, Jumat (03/10).
Selama ini, pasien jantung dari wilayah Maluku dan Indonesia Timur menghadapi hambatan serius. Banyak di antaranya harus dirujuk ke Surabaya atau Makassar, dengan perjalanan laut dan udara yang panjang, biaya tinggi, serta risiko keterlambatan penanganan. Salah satu pasien bahkan sempat harus antre hingga nomor ke-289 untuk mendapatkan tindakan pemasangan ring jantung di Surabaya melalui BPJS.
“Ini nyata terjadi, dan inilah yang ingin kami ubah,” tegas Menkes Budi.
Pemerintah kini sedang membangun sistem layanan jantung nasional yang terintegrasi, mulai dari tingkat Puskesmas hingga rumah sakit rujukan provinsi. Operasi bypass jantung di Ambon menjadi bukti bahwa program tersebut mulai berjalan nyata di luar Pulau Jawa.
Menkes menargetkan, seluruh 34 provinsi di Indonesia mampu menyelenggarakan minimal dua prosedur besar, yakni operasi bypass dan bedah katup jantung. Hingga saat ini, sudah 28 provinsi melaksanakan layanan tersebut, dan Maluku resmi menjadi bagian dari daftar itu.
Ia juga mendorong peran kepala daerah agar aktif menjaga keberlanjutan layanan. “Saya minta bupati dan wali kota di Maluku memastikan dokter spesialis tetap bertugas di daerah, tidak semua pindah ke kota besar. Kita butuh komitmen bersama untuk menjaga layanan ini,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menyambut pencapaian ini dengan optimisme. Menurutnya, keberhasilan RSUP Dr. Johannes Leimena menjadi tonggak penting bagi layanan kesehatan masyarakat Maluku.
“Ini menunjukkan komitmen dan kehadiran negara dalam memperkuat pembangunan kesehatan, serta membantu masyarakat mendapatkan akses pelayanan jantung tanpa harus dirujuk ke luar Maluku,” kata Hendrik.
Ia menegaskan bahwa rumah sakit rujukan utama di kawasan timur tersebut memiliki peran strategis. Pemerintah provinsi berkomitmen memperluas layanan serupa ke lebih banyak rumah sakit daerah, mengingat tantangan geografis Maluku sebagai wilayah kepulauan.
“Pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari sisi SDM, infrastruktur, hingga alat kesehatan,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, Maluku tidak lagi hanya mengandalkan kota-kota besar di luar provinsi untuk layanan jantung. Kehadiran operasi bypass pertama di Ambon menjadi tonggak penting bahwa kesehatan berkualitas kini semakin dekat bagi masyarakat di Indonesia Timur.