Ilustrasi air kelapa (Dok: Int)KabarMakassar.com – Mitos soal air kelapa yang dipercaya bisa membuat kulit bayi dalam kandungan menjadi putih rupanya masih hidup di tengah masyarakat. Namun, sebagian ibu muda memilih dari sisi medis, bukan mitos.
Ibu Rumah Tangga (IRT) Silvi Rochayanti menyampaikan jika dirinya pernah mendengar tentang kepercayaan tersebut. Akan tetapi, ia menilai hal itu hanya mitos karena kulit bayi dapat putih atau bersih tergantung dari gen orang tuanya, baik itu ayah atau ibunya.
“Menurut saya, mitos itu masih sering didengar karena terdapat beberapa faktor. Seperti lingkungan dan keluarga yang masih percaya mitos tersebut,” ungkapnya, Senin (06/10).
Walau begitu, wanita yang berusia 26 tahun ini mengaku masih mengonsumsi air kelapa dengan frekuensi seminggu sekali.
Menurutnya, terdapat khasiat lain yang dapat di peroleh dengan rutin meminum air kelapa.
“Saya meminum air kelapa karena itu membantu saya, terutamanya untuk menyegarkan juga terdapat banyak kandungan manfaat bagi ibu hamil,” terangnya.
Dia bahkan menilai bahwa tidak ada risiko bagi ibu hamil apabila sering mengonsumsi air kelapa.
Wanita dengan usia kehamilan 35 minggu tersebut juga mengaku jika terdapat pandangan berbeda dari orang yang percaya mitos dengan dokter maka ia cenderung setuju pada dokter.
“Misalkan ada dua pendapat, satu dari orang tua yang percaya mitos, dan satu dari dokter yang berdasarkan ilmu, maka saya lebih percaya ke dokter karena dokter yang lebih tahu dan lebih berpengalaman,” tuturnya.
Silvi pun mengatakan jika seandainya air kelapa tidak benar-benar memiliki pengaruh besar terhadap janin maka dia menyebut jika asupan kaya elektrolit tersebut dapat dikonsumsi sebagai minuman tambahan.
“Menurut saya boleh saja karna bagi saya itu sangat membantu menyegarkan dan mengurangi rasa mual pada trimester awal bagi saya yang setiap minum air mineral merasa mual,” pungkasnya.
Disisi lain, ibu hamil Ria Asti Kartini yang berprofesi sebagai pegawai honorer di Parepare menyebut jika orang awam percaya dengan anggapan air kelapa mampu membuat kulit bayi menjadi putih boleh jadi karena minuman tersebut mempunyai manfaat sebagai antioksidan.
“Untuk asal kepercayaan seperti itu, saya rasa berasal dari para orang tua terdahulu,” ucap Ria, Senin (06/10).
Namun, dia menyatakan bahwa dirinya tidak percaya dengan mitos air kelapa tersebut. Dan menyebut jika warna kulit bayi disebabkan oleh faktor lain.
“Kalau saya tidak percaya karena kulit putih bayi itu faktor genetik yang tidak bisa dikarenakan air kelapa,” ucapnya.
Meskipun tidak percaya mitos air kelapa untuk kulit bayi dalam kandungan, ia tetap memutuskan mengonsumsi air kelapa ketika hamil guna melancarkan pencernaan dan mengatasi mual serta muntah.
“Kalau informasinya sendiri saya cari dari internet dan juga saya dapatkan dari orang-orang di sekitar saya,” imbuhnya.
Dengan usia kandungan memasuki 14 minggu, kata Ria, terdapat manfaat tertentu yang dirasakan setelah meminum air kelapa. Seperti, mengurangi mual muntah dan tubuh pun menjadi lebih segar.
Ia menegaskan pentingnya calon orang tua untuk mencari tahu informasi kehamilan dari sumber yang terpercaya seperti dokter, terutamanya dengan mitos-mitos yang belum diketahui secara pasti manfaat ilmiahnya.
“Setelah kehamilan kedua ini, saya bisa mengatakan bahwa sangat penting untuk mencari informasi kehamilan dari dokter atau bidan agar senantiasa menjaga kesehatan ibu hamil. Dimana mereka memiliki ilmu dan pengalaman kasus,” tutupnya.


















































