Akui Kecolongan, drg Ita Ingatkan Orang Tua Waspada Usai Kasus Penculikan Bilqis

1 week ago 12
Akui Kecolongan, drg Ita Ingatkan Orang Tua Waspada Usai Kasus Penculikan BilqisBilqis Ramadhany (4) saat tiba di Polrestabes Makassar (dok. Ist)

KabarMakassar.com — Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, mengakui kasus penculikan anak atas nama Bilqis di Taman Pakui Sayang menjadi peringatan keras bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan orang tua, agar tidak lengah dalam menjaga anak di ruang publik.

Menurut drg Ita, penculikan yang terjadi di area publik dan ramai pengunjung itu menunjukkan bahwa kejahatan terhadap anak bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, bahkan ketika anak berada di bawah pengawasan orang tua.

“Ini penculikan yang luar biasa. Terjadi di tempat ramai, di mana sang ayah sebenarnya sedang menemani anaknya. Tapi karena sedikit saja lengah, pelaku bisa memanfaatkan situasi itu. Kami di DP3A merasa sangat kecolongan,” ujarnya, Senin (10/11).

drg Ita juga menyoroti pentingnya peran keluarga dalam menjaga keselamatan anak. Menurutnya, slogan Jagai Anakta’ yang digaungkan oleh Pemerintah Kota Makassar harus benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya menjadi semboyan semata.

“Orang tua jangan lengah. Di rumah, di taman, atau di tempat umum seperti mal sekalipun, anak-anak harus tetap dalam pengawasan. Kita tidak tahu kapan pelaku bisa bertindak. Satu detik kelengahan bisa berakibat fatal,” tegasnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah membuka layanan pengaduan 24 jam bagi masyarakat yang ingin melapor jika menemukan dugaan kekerasan, penculikan, atau anak hilang. Masyarakat dapat menghubungi nomor darurat 112 atau langsung datang ke kantor UPTD PPA dan Sentra Tim Reaksi Cepat (TRC) DP3A Makassar.

“Kalau ada yang melihat atau mencurigai keberadaan anak yang hilang, segera laporkan. Kami akan langsung berkoordinasi dengan kepolisian. Kecepatan laporan bisa menyelamatkan nyawa anak,” ujarnya.

Ita juga menyinggung bahwa kasus Bilqis ini mengindikasikan adanya pola kejahatan yang terorganisir, meski pihaknya masih menunggu hasil investigasi resmi kepolisian. Ia tidak menampik bahwa kemungkinan keterlibatan sindikat harus diwaspadai.

“Kita tidak mau berspekulasi, tapi ini jadi alarm besar. Dari informasi awal, kasus ini cukup rumit dan ada indikasi jaringan yang berpindah tempat. Untung Bilqis bisa ditemukan sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ita menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi Bilqis hingga benar-benar dinyatakan pulih secara mental. DP3A juga akan melakukan follow-up berkala bersama keluarga dan psikolog pendamping untuk memastikan anak dapat kembali beraktivitas dengan aman.

“Kami akan pantau secara intensif. Jika hasil asesmen psikolog menyatakan anak sudah benar-benar stabil, barulah kami nyatakan pendampingan tahap awal selesai. Tapi untuk jangka panjang, tetap akan ada pemantauan,” katanya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan anak-anak di lingkungan sekitar, bukan hanya di rumah sendiri. Menurutnya, keselamatan anak adalah tanggung jawab bersama seluruh warga kota.

“Kita ini sudah terlalu sering mendengar kasus anak hilang. Jangan tunggu ada korban berikutnya baru bertindak. Kalau ada yang mencurigakan, segera laporkan. Lebih baik kita repot sedikit daripada kehilangan anak-anak kita,” tegasnya.

Kasus penculikan Bilqis menjadi perhatian nasional setelah video dan unggahan pencarian anak itu viral di media sosial. Bilqis, yang dilaporkan hilang di Taman Pakui Sayang, Kecamatan Panakkukang, pada 2 November 2025, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat di Jambi, enam hari kemudian.

Kini, selain proses hukum terhadap pelaku, fokus pemerintah kota beralih pada pemulihan psikologis korban dan peningkatan kewaspadaan publik agar kejadian serupa tidak terulang di Makassar.

“Ini jadi pelajaran besar bagi kita semua. Tidak ada yang kebal dari risiko, bahkan di tempat yang ramai. Jadi, mari kita sama-sama lebih waspada dan saling menjaga,” pungkas drg Ita.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news