Amri Ungkap Fakta Dibalik Ruangan Ekbang Kosong Saat Sidak Wali Kota Makassar

1 week ago 15

KabarMakassar.com — Kepala Badan Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kota Makassar, Muh. Amri Maula, angkat bicara mengenai ruangan Ekbang yang ditemukan kosong saat inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di Balai Kota Makassar, Selasa (11/11).

Dalam sidak yang dilakukan pagi hari itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang akrab disapa Appi diketahui memeriksa beberapa ruangan di lingkungan Balai Kota, termasuk Bagian Keuangan, Administrasi Pembangunan, Organisasi Tata Laksana (Ortala), serta Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang).

Dari hasil sidak, dua ruangan ditemukan dalam kondisi kosong, dan momen itu sempat menimbulkan sorotan publik setelah videonya beredar di media sosial.

Menanggapi hal tersebut, Amri Maula menjelaskan bahwa kondisi kosongnya ruangan Ekbang bukan karena para pegawai lalai atau bolos dari tugas, melainkan karena seluruh tim sedang menjalankan tiga kegiatan resmi secara bersamaan di waktu yang hampir bertepatan dengan kedatangan Wali Kota.

“Jadi kemarin itu memang kebetulan waktunya bersamaan. Saat Pak Wali tiba, sekitar pukul 09.50, semua tim kami sedang melaksanakan tiga kegiatan di tempat berbeda,” jelas Amri melalui saluran telpon, Rabu (12/11).

Ia merinci, kegiatan pertama adalah rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dilaksanakan secara daring bersama Menteri Dalam Negeri, berlangsung di lantai lima Balai Kota. Kegiatan kedua adalah rapat pembahasan regulasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dipimpin langsung oleh dirinya di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) di lantai empat.

Sementara itu, kegiatan ketiga adalah operasi pasar dan stabilisasi harga bahan pokok yang dilaksanakan di tiga titik pasar tradisional, yakni Pasar Daya, Pasar Panakkukang, dan satu pasar tambahan yang dikoordinasikan bersama Dinas Perdagangan dan Bank Indonesia.

“Jadi kemarin itu benar-benar padat. Semua tim kami terbagi di tiga kegiatan. Satu tim di Zoom rapat inflasi, satu di ruang rapat BUMD, dan satu lagi di lapangan untuk operasi pasar. Jadi tidak ada yang telat datang atau bolos, hanya kebetulan waktunya bersamaan,” ujar Amri.

Lebih lanjut, Amri menyampaikan bahwa total pegawai di bagian Ekbang mencapai sekitar 30 orang, dan seluruhnya dikerahkan untuk tiga kegiatan besar yang berlangsung di waktu bersamaan. Khusus untuk operasi pasar, sebagian besar tenaga dikerahkan karena kegiatan itu melibatkan instansi lintas sektor dan bersifat mendesak.

“Kami memang memaksimalkan semua tenaga karena kegiatan operasi pasar itu kerja sama dengan Bank Indonesia dan Dinas Perdagangan. Jadi personel kami tersebar semua di tiga lokasi,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa seluruh kegiatan tersebut terdokumentasi dan telah dipublikasikan melalui akun resmi media sosial Ekbang sebagai bentuk transparansi kerja ASN.

“Kalau dilihat di Instagram kami, memang semua kegiatan itu dilaksanakan kemarin. Jadi tidak ada yang bolos. Kami hanya kurang koordinasi di kantor,” tambahnya.

Amri juga mengakui bahwa meski kegiatan tersebut merupakan tugas resmi, seharusnya tetap ada staf yang berjaga di kantor agar ruangan tidak terlihat kosong, terlebih saat jam kerja.

“Kami akui itu kelalaian kami. Tetap harus ada yang standby di ruangan, minimal satu atau dua orang, supaya kalau ada tamu atau kunjungan seperti Pak Wali, kantor tidak terlihat kosong,” katanya.

Ia menyebut, pihaknya telah dipanggil oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Dalam pertemuan itu, pihaknya juga telah menerima teguran lisan serta arahan agar ke depan setiap bagian menyiapkan sistem piket atau staf siaga di kantor, meskipun sebagian pegawai sedang bertugas di luar.

“Tadi pagi kami sudah dipanggil Pak Sekda. Kami sudah diberikan teguran secara lisan dan diarahkan untuk menyiapkan sistem piket baru. Jadi nanti, kalau ada kegiatan luar sekalipun, tetap harus ada orang di kantor,” ujarnya.

Lebih lanjut katanya, Ia melihat video sidak Wali Kota Makassar Appi menunjukkan ekspresi kecewa, Amri menanggapi hal tersebut dengan terbuka.

Ia menilai momen itu sebagai bentuk pengawasan langsung yang justru menjadi bahan introspeksi bagi jajarannya untuk memperbaiki sistem kerja.

“Kami maklumi kekecewaan beliau. Itu jadi evaluasi bagi kami. Ke depan, kami pastikan tetap ada staf yang berjaga di kantor. Tidak boleh lagi sampai ruangan kosong,” ujarnya.

Menurutnya, disiplin ASN bukan hanya diukur dari kehadiran fisik di kantor, tetapi juga kemampuan menjaga pelayanan publik tetap berjalan meski sedang melaksanakan kegiatan di luar kantor.

Sidak tersebut menjadi pengingat penting akan keseimbangan antara mobilitas kerja lapangan dan kesiapsiagaan pelayanan publik di kantor.

“Yang penting, pelayanan tetap jalan, koordinasi tetap ada. Tapi ya, memang harus ada yang standby. Jadi ke depan kami akan perbaiki sistem itu,” tutup Amri.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news